Berikut adalah tujuh penyebab utama halusinasi :
- Gangguan Struktural Otak
Kerusakan pada struktur otak, terutama lobus temporalis, dapat menyebabkan halusinasi. Hal ini sering terjadi pada penderita epilepsi, tumor otak, infeksi, atau penyakit neurodegeneratif. - Gangguan Persepsi Sementara
Ketidakseimbangan metabolik, seperti hipoglikemia atau gagal ginjal, serta delirium, dapat memicu gangguan persepsi sementara. Penggunaan obat anestesi atau zat seperti alkohol, LSD, dan amfetamin juga berperan. - Skizofrenia
Skizofrenia adalah salah satu penyebab paling umum halusinasi yang bersifat persisten. Hal ini terjadi akibat disfungsi neurotransmitter dopamin yang berkontribusi pada gejala seperti halusinasi pendengaran dan waham. - Gangguan Kepribadian
Beberapa gangguan kepribadian, seperti borderline dan skizotipal, dapat menyebabkan halusinasi episodik. Hal ini sering kali muncul sebagai respons terhadap stres emosional yang ekstrem. - Gangguan Mood
Halusinasi juga terjadi pada gangguan mood seperti depresi mayor dengan ciri psikotik atau gangguan bipolar. Persepsi yang salah ini biasanya berkaitan dengan kondisi emosional pasien. - PTSD
Post-traumatic stress disorder (PTSD) dapat memunculkan halusinasi terkait pengalaman traumatis, seperti mendengar suara atau melihat sosok dari masa lalu traumatik. - Gangguan Neurodevelopmental
Meski jarang, halusinasi bisa dialami individu dengan spektrum autisme atau disabilitas intelektual, akibat gangguan perkembangan otak.
Halusinasi bukan sekadar tanda gangguan mental serius seperti skizofrenia. Identifikasi penyebab yang tepat penting untuk perawatan yang efektif.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami halusinasi, konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan yang tepat.
Halaman