READNEWS.ID, MAKASSAR – Massa mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) turun aksi demontrasi akibat masalah kenaikan harga pangan di Pintu 1 Unhas, Makassar, pada Jumat (15/03/2024).
Aksi tersebut diinisiasi oleh Gerakan Mahasiswa Unhas. Tujuannya menyuarakan aspirasi masyarakat terhadap masalah kenaikan harga beras. Salah satu mahasiswa Unhas, Nur Ryan Bagata, mengatakan bahwa kenaikan harga pangan utama ini dapat memberatkan bagi masyarakat kalangan bawah.
“Kami turun demonstrasi karena kepekaan kita terkait masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Khususnya masalah aktual hari ini, yaitu kenaikan harga pangan utama, dalam hal ini harga beras. Bahwa hari ini kita tidak boleh membiarkan masalah ini lewat begitu saja”, ujar Ryan, sekaligus selaku Ketua dari BEM KMFIB-UH.
Diketahui bahwa mahasiswa Unhas telah melakukan pengkajian terhadap isu kenaikan harga pangan utama ini. Dalam kajian tersebut menjelaskan jika masyarakat Indonesia dihadapkan pada persoalan kenaikan harga pangan.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata kenaikan harga pangan pokok strategis dalam 3 bulan awal tahun 2024 naik 2%. Pangan utama seperti beras mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Pada bulan Januari berada pada harga rata-rata nasional Rp.13.310/kg, hingga bulan Maret menyentuh harga Rp.14.340/kg.
Atas hal itu, mahasiswa Unhas mengutarakan tuntutannya jika harga pangan semakin meningkat, maka garis dan angka kemiskinan akan semakin meningkat. Kenaikan harga pangan dapat menjerumuskan penduduk miskin ke dalam rawan pangan disebabkan menurunnya konsumsi pangan.
Dengan demikian, mahasiswa Unhas menggaungkan tiga tuntutan besar dalam aksi tersebut, yaitu:
1. Turunkan harga pangan untuk wujudkan kesejahteraan pangan bagi rakyat.
2. Basmi oligarki untuk wujudkan pemerintah rakyat.
3. Food estate telah gagal, wujudkan reforma agraria sejati.