READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Untuk cegah aksi corat-coret baju para siswa, Kepala SMAN 1 Angkola Barat, Salamat Siregar, SPd, MSi, undang langsung para orangtua murid di hari terakhir ujian akhir Sekolah (UAS) atau kini sebutannya, penilaian sumatif akhir jenjang (PSAJ) utama, pada Rabu (03/04/2024).
Sebab, aksi corat-coret baju ini sudah menjadi kebiasaan umum di kalangan oknum siswa di berbagai Sekolah. Tentunya, inisiatif Kepala SMAN 1 Angkola Barat untuk undang orangtua murid di hari terakhir UAS untuk cegah aksi corat-coret baju siswa ini turut menjadi pemandangan yang agak berbeda.
Sebelumnya, siswa Kelas XII tahun ajaran (TA) 2023/2024 telah ikuti UAS sejak Rabu (27/03/2024) lalu. Hal ini, sesuai dengan jadwal ujian dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI. Pihak Sekolah, mengemas kehadiran orang tua murid ini, dalam sebuah acara sederhana.
Dalam acara bertajuk, “Penyerahan Siswa Kembali ke Orangtua” ini, berlangsung dengan suasana penuh kekeluargaan. Kepala Sekolah dan Guru-guru, siswa Kelas XII, dan para orang tua/wali murid berkumpul bersama di aula SMAN 1 Angkola Barat. Pembacaan ayat suci Al Quran dari siswa mengawali acara tersebut.
Dalam arahannya, Kepala SMA Negeri 1 Angkola Barat menyampaikan, ada tiga kompetensi lulusan yang seharusnya peserta didik dapat utuh menguasainya. Yaitu, terkait sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
“Salah satu contoh nyata penguasaan kompetensi sikap seorang siswa akan tampak dari cara menyikapi berakhirnya masa studi di SMA,” kata Salamat.
Efek Buruk Corat-coret Baju
Jika seorang siswa melakukan aksi coret-coretan baju karena kegembiraan telah menyelesaikan masa studi, lanjutnya, maka secara otomatis nilai sikap yang di internalisasi di Sekolah selama tiga tahun menjadi tidak memiliki makna apa-apa.