“Menurut kami, (hasil audiensi) masih belum menjawab segala tuntutan kami. Contohnya balik lagi di fakultas saya itu untuk golongan terbesar hanya turun Rp 81 ribu. Itu benar-benar menjadi keresahan,” imbuhnya.

Presiden Mahasiswa UNS, Agung Luki Pradity juga mengeluhkan atas biaya kuliah di kampusnya yang melambung tinggi.

“Fakultas Kedokteran tahun sebelumnya Rp 25 juta, hari ini 2024, IPI (Iuran Pengembangan Institusi)-nya Rp 200 juta, naiknya delapan kali lipat lebih,” kata Agung.

“Kebidanan tahun sebelumnya Rp 25 juta, hari ini di UNS ketika masuk kebidanan IPI paling rendah adalah Rp 125 juta yang di mana naiknya lima kali lipat,” tambahnya.

“Di Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Pasal 7, PTN dapat menetapkan tarif UKT lebih dari besaran UKT pada setiap program studi diploma dan sarjana. Hari ini sangat dipertanyakan ya, bagaimana penetapan UKT itu sendiri,” ucap Agung.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf merespons akan segera melakukan pemanggilan terhadap Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim dan akan membentuk panja terkait biaya pendidikan UKT yang dinilai tidak wajar.

“Ini menurut kami tidak wajar sehingga kami melihat bahwa perlu ada kita dudukkan bersama dan kita besok rencana akan memanggil Kemendikbud dan DPR juga langsung membuat panja biaya pendidikan,” ujar Dede Yusuf di Senayan, Kamis (16/05/2024). (AHK)