Selasa, 26 Nov 2024
xPasang iklan readnews
Iklan di ReadNews Pasti Untung

Derita Gumpalan Darah di Kepala, Bayi 6 Bulan Butuh Uluran Tangan

waktu baca 3 menit
Minggu, 12 Mei 2024 19:41 0 111 M Rizky Hidayatullah

READNEWS.ID, PADANGSIDIMPUAN – Seorang bayi berusia 6 bulan, EN Br Harahap, warga Desa Huta Lombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, menderita penggumpalan darah di bagian kepala.

Pasang Iklan

Akibat situasi kesehatan yang serius berupa penggumpalan darah pada kepala ini, kini bayi berusia 6 bulan buah hati ketiga dari pasangan Hasyrul Harahap (42) dan Adelina (34), membutuhkan uluran tangan dari para dermawan.

Kisah pilu bayi yang sebelumnya lahir dalam keadaan normal dan sehat di November tahun lalu ini, berawal saat pertengahan Desember 2023 kemarin. Di mana, EN mengalami perubahan kesehatan dan menghitam di area pipinya.

Kemudian, orangtua EN membawa buah hatinya itu ke Rumah Sakit dan sempat membaik. Namun seiring waktu, perkembangan kondisi EN tidak seperti bayi normal, pada umumnya. EN tidak mendapatkan rangsangan.

Pasang Iklan

Baik itu rangsangan penglihatan atau pun endengaran. Begitu pun fisiknya, yang terlihat begitu lemah. Sehingga, pada Maret 2024 lalu, orangtua EN kembali membawanya berobat ke Rumah Sakit.

Guna perawatan lebih intensif, Tim Medis menyarankan orangtua EN, untuk merujuk putrinya ke Medan guna proses scanning pada bagian kepala. Benar saja, setelah scanning, dokter menyampaikan bahwa ada gumpalan darah di dalam kepalanya.

Gumpalan itu, bahkan sudah kering hingga membuat seluruh organ pada tubuhnya melemah. Kuat dugaan, penggumpalan darah tersebut akibat adanya benturan. Selain tidak ada rangsangan penglihatan dan pendengaran, EN juga menangis tiap waktu.

Nafas EN, juga mengeluarkan bunyi yang kuat. Dokternya di Medan menyarankan agar EN melakukan kontrol sekali sebulan. Melihat kondisi putrinya, kedua orangtuanya merasa sedih.

Mereka sudah membawa anaknya itu. Namun, jika harus membawa EN kembali berobat ke Medan, mereka terkendala untuk biaya hidup dan ongkos transport selama berobat. Ayahnya hanyalah seorang buruh di sebuah perusahaan swasta.

Sementara Ibunya, tidak memiliki pekerjaan. Keduanya juga berusaha membawa EN ke beberapa dokter di Padangsidimpuan dengan harapan ada yang mampu obati anaknya. Tapi, semua dokter menyarankan agar melanjutkan pengobatan ke Medan.

Beberapa waktu lalu, Ibunya EN memberanikan diri untuk menghubungi Lembaga Burangir, yang selama ini konsern terhadap perlindungan perempuan dan anak. Ibunya EN, memohon pertolongan agar Burangir dapat membantu bayinya lanjutkan berobat ke Medan.

Burangir Menjenguk EN

Menyahutinya, Tim Burangir, pun menjenguk EN di Rumahnya. Sangat terasa kekhawatiran di wajah kedua orangtuanya untuk kesehatan anaknya itu. Menurut keterangan kedua orangtua EN, apapun hasil pengobatan anaknya, mereka sudah siap.

“Yang terpenting saat ini kami berharap ada yang bisa bantu kami. Agar secepatnya bisa membawa anak kami kembali berobat,” ucap Ayah EN dengan nada sedih.

Mewakili Lembaga Burangir, Juli H Zega, SH, menyampaikan akan berupaya melakukan aksi penggalangan dana untuk EN. Berapapun nanti yang terkumpul, Juli berharap kiranya dapat bermanfaat untuk proses kesehatannya.

“Kami memohon (dermawan) dapat mengulurkan tangan untuk bantu EN saat ini. Bagi para dermawan yang mau berdonasi, boleh mendonasikan bantuan ke nomor rekening: 2008196721, atas nama Burangir di Bank Syariah Mandiri,” jelas Juli ke wartawan, pada Sabtu (11/05/2024) pagi.

“Jika sudah berdonasi silahkan konfirmasi ke nomor kontak 0823 – 6877 – 4440 atas nama Juli Zega (Burangir). Atau, boleh mengunjungi Rumah EN di Desa Huta Lombang, Padangsidimpuan Tenggara,” imbuh Juli menutup.

M Rizky Hidayatullah

xAyu Octa Lip care Serum