READNEWS.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mencermati dinamika global saat ini dan menegaskan perlunya kehati-hatian dengan situasi global yang dinamis.

“Kita perlu waspada bersama, meski kondisi ekonomi kita cukup bagus. Namun, kita perlu sangat berhati-hati karena dinamika bisa berubah dengan cepat,” tegas Luhut, saat menghadiri undangan Rapat Kerja (Raker) Badan Anggaran (Banggar) yang dipimpin langsung oleh Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, pada Rabu (05/06/2024).

Menko Luhut melihat keadaan Indonesia saat ini, khususnya dalam sektor peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, menyebutkan bahwa hal ini menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintah, seperti batubara, kelapa sawit, nikel, dan timah.

“Dengan adanya GovTech, semuanya berjalan dan terus disempurnakan. Ini akan membuat Indonesia lebih baik karena GovTech ini akan sangat menekan tingkat korupsi,” tutur Menko Luhut.

“Digitalisasi ini menurut saya adalah sebuah game changer. Korupsi pasti akan menurun drastis, efisiensi akan membaik, dan ini akan berpengaruh positif pada PDB. Banyak orang tidak menyadari hal ini,” imbuh Menko Luhut.

Menko Luhut juga memaparkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai Net Zero Emission. Dengan memiliki Carbon Capture Storage (CCS) yang mencapai 700 gigaton, Indonesia menjadi kuat.

“Menurut saya, tidak akan tercapai zero emission tanpa CCS ini,” tandas Menko Luhut.

Menko Luhut juga menekankan bahwa inovasi harus terus berjalan untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi. Dalam hal ini, sumber daya manusia, riset, dan teknologi menjadi kunci.

Kemenko Marves sangat mendukung kebijakan tema pembangunan RKP tahun 2025 melalui sektor infrastruktur untuk peningkatan produktivitas, SDM berdaya saing dan produktif, serta pertumbuhan ekonomi yang menciptakan lapangan kerja berkualitas guna menurunkan ketimpangan dan menciptakan produk ramah lingkungan.

Contoh alt