READNEWS.ID, PALU – Pilkada Damai menjadi seruan utama di tengah proses pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah. Pada Rabu, 28 Agustus 2024 kemarin, pasangan Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto secara resmi mendaftar ke KPUD Sulteng.
Namun, pernyataan yang dilontarkan oleh calon gubernur Rusdy Mastura di kesempatan tersebut menimbulkan kontroversi dalam sebuah video yang beredar dikalangan masyarakat.
Beberapa tokoh masyarakat menilai bahwa komentar tersebut berpotensi menimbulkan konflik di tengah upaya menjaga Pilkada Damai.
Mohammad Sadig, MA.Hum Tokoh Muda Alkhairaat, melalui keterangan tertulis yang diterima media mengkritik keras pernyataan tersebut dan menegaskan pentingnya Pilkada Damai.
“Dalam konteks pendidikan politik, seharusnya kandidat menawarkan gagasan dan ide untuk lima tahun ke depan, bukan justru menimbulkan kegaduhan,” ujarnya.
Sadig menekankan bahwa Pilkada Damai seharusnya menjadi fokus utama semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan.
Ia mengingatkan bahwa sikap provokatif bisa mengurangi elektabilitas kandidat dan memecah belah masyarakat.
Sadig mengingatkan bahwa Pilkada Damai tidak hanya penting dari sisi sosial tetapi juga dari sisi hukum.
“Komentar seperti itu bisa melanggar aturan karena kampanye belum dimulai. Ini juga bisa dianggap pencemaran nama baik,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa tindakan semacam ini bisa menyebabkan calon didiskualifikasi jika terbukti melanggar ketentuan pemilu. Pilkada Damai harus didukung oleh semua pihak dengan menghindari tindakan provokatif yang bisa mencederai proses demokrasi.
Selain itu, Sadig juga menyoroti dampak sosial dari pernyataan yang dapat memprovokasi. Pilkada Damai menjadi terancam ketika calon pemimpin justru memicu kegaduhan di masyarakat.
“Kita semua menginginkan Pilkada Damai. Jangan sampai masyarakat terbelah hanya karena pernyataan yang tidak seharusnya,” kata Sadig.
Ia berharap para kandidat lebih bijaksana dalam menyampaikan pendapatnya, mengingat tanggung jawab besar yang mereka emban.
Pilkada Damai adalah tujuan bersama yang harus diupayakan oleh semua pihak, termasuk kandidat dan tim suksesnya.
Mohammad Sadig menekankan bahwa Pilkada Damai di Sulawesi Tengah akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia jika dijaga dengan baik.
Oleh karena itu, semua pihak harus menahan diri dari tindakan atau pernyataan yang dapat merusak suasana Pilkada Damai yang diidamkan di Sulawesi Tengah.
Dengan semakin dekatnya Pilkada 2024, harapan akan Pilkada Damai menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Seluruh elemen masyarakat, mulai dari kandidat hingga pendukung, diharapkan dapat menjaga kedamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Pilkada Damai akan menjadi cerminan kedewasaan politik masyarakat Sulawesi Tengah. Masyarakat kini menunggu apakah semangat Pilkada Damai ini bisa benar-benar diwujudkan hingga proses pemilihan selesai.