Dalam hal penanganan stunting, Prof Zudan menyampaikan tekad Presiden untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun ini.

Dia meminta dukungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, BKKBN,

dan tokoh masyarakat untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya nutrisi, terutama bagi anak-anak hingga usia dua tahun agar tetap dapat mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI).

Prof Zudan juga menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan bagi generasi muda.

“Ini adalah yang harus kita tangani bersama, yakni inflasi, kemiskinan, stunting, dan pencegahan pernikahan anak,” katanya.

Selain itu, ia juga memuji penanganan inflasi di Sulawesi Selatan, yang pada Mei 2024 mencatat inflasi year-on-year sebesar 2,6 persen, salah satu yang terendah di Indonesia atau terendah nomor 7 seluruh Indonesia.

“Ini yang dilakukan Mas Bahtiar, Pak Sekda dan teman-teman PPID, bersama BI, BPS dan ini bagus sekali,” ucapnya.

Prof Zudan menantang para pemangku kepentingan untuk menurunkan tingkat inflasi lebih lanjut menjadi 2,1 persen,

yang akan berdampak positif pada sentimen pasar dan harga konsumen. Namun, yang penting nilai tukar petani tetap di atas 100 agar tidak rugi.

Dengan semangat kolaborasi, Prof. Zudan mengajak semua pihak untuk membawa Sulsel ke tingkat yang lebih tinggi.

“Mari kita bersama-sama membawa masyarakat Sulsel untuk lebih berbahagia dan sejahtera,” tutupnya.