READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Sebanyak 1.300 mata penderita katarak di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akhirnya bisa melihat kembali berkat kepedulian pengelola perusahaan Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (AR).

1.300 mata penderita katarak ini bisa melihat kembali berkat program Operasi gratis dari PT AR di 3 lokasi di Provinsi Sumut. Program bertajuk, “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” ini, menargetkan Operasi gratis bagi 1.300 mata katarak di 2024.

Target ini akan menambah jumlah 10.571 mata yang sudah di Operasi sejak 2011-2023. Adapun 3 lokasi yang jadi sasaran Operasi PT AR di Provinsi Sumut yaitu, Tapanuli Selatan (Tapsel), Pematang Siantar, dan Medan.

Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Direktur & Chief Finance Officer (CFO) PT AR, Noviandri, mengatakan, bahwa program Operasi katarak gratis ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar area operasional.

Operasi katarak gratis ini, menurut Novriandi, tidak hanya memperjelas penglihatan. Tapi, juga berdampak signifikan pada kehidupan keluarga. Program ini telah berjalan sejak 2011. Dan 2024 ini, merupakan tahun pelaksanaan kesepuluh.

Pihaknya berkomitmen penuh untuk terus berkontribusi dalam menekan angka buta katarak di Indonesia. Melalui program ini, pihaknya berharap dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Bukan hanya bagi masyarakat yang ada di sekitar area operasional saja. Tapi, juga masyarakat Sumatera Utara secara umum,” terangnya kepada wartawan, Jumat (26/07/2024) di Puskesmas Batang Toru.

Menggandeng para dokter spesialis mata dari RS Mata Mencirim 77 Medan, kata Novriandi, operasi katarak ini akan berlangsung di Puskesmas Batang Toru, RS Mata Siantar, dan RS Mata Mencirim 77 Medan.

“Operasi katarak gratis ini akan berlangsung dari Juli hingga September 2024. Dengan harapan besar, dapat meningkatkan kualitas hidup ribuan penderita katarak,” tuturnya.

Berdasarkan survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di 15 Provinsi pada periode 2014 hingga 2016, angka kebutaan di Indonesia mencapai 3 persen. 81 persen di antaranya, penyebabnya ialah katarak.