READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, memaparkan, bahwa di 2023 lalu, pertumbuhan ekonomi daerah sesuai capaian kinerja makro menjadi 5.11 persen atau naik jadi 6.90 persen dari 2022 sebesar 4.78 persen.
Selain pertumbuhan ekonomi yang menjadi 6.90 persen, PDRB per kapita Tapsel di 2023 sebesar 60.39 juta atau naik sebesar 9.24 persen dari 2022 sebesar 55,28 juta dari sisi ketimpangan pendapatan atau angka Gini Ratio 2023 yaitu 0.219.
“Yang mana gini ratio 2023 juga naik sebesar 4.78 persen dari 2022 yang sebesar 0.209,” jelas Dolly saat rapat penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah TA 2023 ke DPRD Tapsel, Senin (22/04/2024) lalu.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula sidang paripurna DPRD Tapsel itu, Dolly menjelaskan, pihaknya melakukan kerja keras itu semua dengan tetap mengedepankan transparansi, efektivitas, dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah.
Baik dari segi pendapatan maupun belanja daerah. Ini juga terbukti dari hasil audit BPK 2023 terhadap LKPD tahun 2022. Di mana, Pemkab Tapsel kembali meraih opini dari BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 9 tahun berturut-turut.
“Mudah-mudahan (WTP) ini dapat kita pertahankan seterusnya di masa yang akan datang,” harap Dolly.
Dolly juga mengungkapkan, bahwa Pemkab Tapsel di 2023 lalu, telah mendapat penghargaan bergengsi. Baik itu dari tingkat Provinsi maupun Nasional dengan total sebanyak 34 penghargaan.
Prestasi membanggakan ini, baginya, tidak luput dari kerja sama yang baik antara DPRD, Pemkab Tapsel, Forkopimda, maupun stakeholder lainnya. Terkhusus kemampuan merajut komunikasi dan koordinasi ke pemerintah Provinsi dan pusat.
Sebelumnya, pada rapat LKPJ TA 2023 yang dipimpin Ketua DPRD Tapsel, Abdul Basith Dalimunthe ini, Dolly dengan bangga menyebutkan capaian LKPJ Tapsel. Sebab, semakin tahun, kian membaik sesuai harapan bersama.
Semisal, APBD Tapsel TA 2023, dia menyebut dalam kondisi unaudit yang berdasarkan Perda penetapan. Dan perubahan APBD Tapsel 2023 target pendapatan setelah perubahan APBD adalah sebesar Rp1 triliun 599 miliar lebih (Rp1.599.948.287.291).
“Di mana, realisasinya Rp1 triliun 601 miliar lebih (Rp1.601.342.999.869) atau mencapai 100.09 persen dari rencana,” urainya.
Pendapatan daerah TA 2023 juga terjadi peningkatan jadi Rp42 miliar 687 lebih (Rp42.687.678.636.3) atau 2.68 persen dari 2022 lalu. Sedang di sisi belanja TA 2023, rencana belanja setelah P-APBD, sebesar Rp1 triliun 935 miliar lebih (Rp1.935.784.995.475).
“Sementara, yang terealisasi dari rencana belanja daerah itu sebesar Rp1 triliun 820 miliar lebih (Rp1.820.445.785.362). Atau sebesar 94.04 persen dari rencana belanja,” paparnya.
Untuk, realisasi belanja TA 2023, ia memaparkan, bahwa mengalami peningkatan. Yakni sebesar Rp369 miliar 285 juta lebih atau 25.44 persen dari belanja TA 2022 sebesar Rp1 triliun 451 miliar lebih (Rp1.451.160.729.449).
Disisi lain, lanjut Dolly, pelaksanaan program pembangunan berdampak pada peningkatan banyak aspek. Misalnya, di data BPS 2023, terjadi peningkatan di semua indikator capaian kinerja makro Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Capaian kinerja IPM ini juga terus meningkat dengan kategori tinggi dengan nilai 74.58 atau naik 0.84 persen dari 2022 lalu dengan nilai 73.96. Kemudian, di 2023 angka kemiskinan tercatat sebesar 7.01 persen.
“Yang berarti, angka ini mengalami penurunan sebesar 13.14 persen dari tahun 2022 lalu sebesar 8.07 persen,” pungkas Bupati akhiri penjabarannya.