Semisal, APBD Tapsel TA 2023, dia menyebut dalam kondisi unaudit yang berdasarkan Perda penetapan. Dan perubahan APBD Tapsel 2023 target pendapatan setelah perubahan APBD adalah sebesar Rp1 triliun 599 miliar lebih (Rp1.599.948.287.291).
“Di mana, realisasinya Rp1 triliun 601 miliar lebih (Rp1.601.342.999.869) atau mencapai 100.09 persen dari rencana,” urainya.
Pendapatan daerah TA 2023 juga terjadi peningkatan jadi Rp42 miliar 687 lebih (Rp42.687.678.636.3) atau 2.68 persen dari 2022 lalu. Sedang di sisi belanja TA 2023, rencana belanja setelah P-APBD, sebesar Rp1 triliun 935 miliar lebih (Rp1.935.784.995.475).
“Sementara, yang terealisasi dari rencana belanja daerah itu sebesar Rp1 triliun 820 miliar lebih (Rp1.820.445.785.362). Atau sebesar 94.04 persen dari rencana belanja,” paparnya.
Untuk, realisasi belanja TA 2023, ia memaparkan, bahwa mengalami peningkatan. Yakni sebesar Rp369 miliar 285 juta lebih atau 25.44 persen dari belanja TA 2022 sebesar Rp1 triliun 451 miliar lebih (Rp1.451.160.729.449).
Capaian IPM Meningkat
Disisi lain, lanjut Dolly, pelaksanaan program pembangunan berdampak pada peningkatan banyak aspek. Misalnya, di data BPS 2023, terjadi peningkatan di semua indikator capaian kinerja makro Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Capaian kinerja IPM ini juga terus meningkat dengan kategori tinggi dengan nilai 74.58 atau naik 0.84 persen dari 2022 lalu dengan nilai 73.96. Kemudian, di 2023 angka kemiskinan tercatat sebesar 7.01 persen.
“Yang berarti, angka ini mengalami penurunan sebesar 13.14 persen dari tahun 2022 lalu sebesar 8.07 persen,” pungkas Bupati akhiri penjabarannya.