READNEWS.ID, PEMALANG – Pada Kalender Islam di bulan Rabiul Awal terdapat tanggal yang istimewa yakni Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada 12 Rabiul Awal, Rasulullah SAW dilahirkan di Kota Mekah.
Masyarakat di Indonesia juga mengenal Maulid Nabi karena dijadikan hari libur nasional setiap tahunnya. Tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H tahun ini jatuh bertepatan pada Kamis 28 September 2023.
Keluarga Besar Majelis Nurul Anwari Nasahbandiyah Qadiriyah Pemalang, yang bertempat di Kampung Mengoneng, Kelurahan Bojongbata, kecamatan/ Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menggelar peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw dengan penuh makna dalam suasana hikmad, pada Kamis malam (12/10/2023)
Hadir dalam acara peringatan rutin tahunan tersebut, beberapa tamu Undangan yakni Ustadz Suwarso, Rizal Bawasir dan dokter Irma Suryani Widiastuti, para tamu undangan tersebut juga merupakan Bakal Calon legislatif yang akan maju pada pemilu 2024 nanti.
Menurut pengasuh Majelis Dzikir Mitaahun Nuurul Anwaari Nasahbandiyah Qadiriyah Kyai Munatsir, Sebagai Umat Islam yang mana Nabi Muhammad Saw merupakan central dan panutan, alangkah pantasnya ketika setiap moment kelahiranya di peringati, hal ini dikandung maksud guna mencontoh ajaran yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari,
“Apa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw merupakan sebuah kesempurnaan yang luar biasa, tinggal kita menjaga dan meneruskan ajaran beliau yang penuh dengan ajakan kasih sayang antar manusia dan menekankan kebaikan kebaikan kepada sesama Mahluk hidup dan alam raya” kata Ustadz Munatsir.
Lebih lanjut Dirinya mengatatakan, Meski diperingati setiap tahunnya, akan tetapi banyak yang belum mengetahui dan memahami apa itu Maulid Nabi.
Menilik dari sisi bahasa, menurut Ustadz Munatsir maulid dalam bahasa Arab artinya waktu kelahiran. Sehingga Maulid Nabi artinya yakni waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setinap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Sejarah Maulid Nabi tidak lepas dari momen kelahiran Rasulullah yang memiliki banyak keistimewaan.
Dikutip dari buku Kisah Sang Rasul, Sejarah Nabi Muhammad dan Af-Khufafaa ‘Ar-Raasyidiin, karya Muhammad Luqman H. Za, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah.
Rasulullah anak dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb. Abdullah merupakan anak dari pemimpin Suku Quraisy yang sangat dihormati di kalangan penduduk.
Pada tahun itu, Nabi Muhammad SAW yang lahir di Makkah dibesarkan sebagai anak yatim lantaran sang ayah wafat sebelum ia dilahirkan.
Setelah menghabiskan beberapa tahun bersama sang Ibu, Nabi Muhammad SAW tinggal bersama kakeknya Abdul Muthalib. Abdul Muthalib sangat menyayangi cucunya. Ia senantiasa berdoa dan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Kemudian, sang kakek menyerahkan bayi Muhammad kepada ibu susu yang berasal dari Bani Sa’ad bin Bakar, Halimah binti Abi Dzuaib. Saat itu Halimah dan rombongannya pergi ke Makkah dengan harapan sang cucu tumbuh di lingkungan pedesaan yang bersih dan berbahasa Arab fasih.
Awalnya, rombongan Halimah menolak tawaran tersebut lantaran mengharapkan imbalan. Meskipun demikian, Halimah menyatakan kesediaannya menyusui bayi Muhammad, dan membawanya ke pemukiman Bani Sa’ad selama empat tahun.
Halimah memulangkan bayi Muhammad kepada ibu kandungnya saat menginjak usia 5 tahun, dan kembali memulai kehidupannya bersama sang ibu dan kakeknya. Namun, tidak berselang lama, Aminah wafat ketika Rasullullah SAW berusia enam tahun karena jatuh sakit.
Dua tahun kemudian Abdul Muthalib menyusul kepergian Aminah. Nabi Muhammad SAW yang telah kehilangan tiga orang terkasih akhirnya tinggal bersama pamannya Abu Thalib. Abu Thalib dikenal sangat dermawan meskipun hidup serba kekurangan.
Bersama pamannya, Nabi Muhammad SAW pergi berdagang ke Negeri Syam hingga sukses menjalankan bisnisnya. Di tengah perjalanan bisnisnya, Nabi Muhammad SAW dipertemukan dengan seorang rahib bernama Nasthur, yang mengungkapkan adanya keistimewaan dalam dirinya.
Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi pemuda yang mempunyai budi pekerti baik. Sepulangnya dari Negeri Syam, Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid dan dikaruniai tiga putera dan empat puteri.
Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun. Peristiwa diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi rasul terjadi tepat pada 17 Ramadhan tahun 611 M. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya melalui malaikat Jibril di Gua Hira.
Rasulullah pun mulai melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Hingga turun Surat Al-Hijr Ayat 94 yang menyuruhnya berdakwah dengan terang-terangan secara lisan. Sejak saat itu, Rasulullah SAW terus melanjutkan dakwahnya menyebarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Suwarso menambahkan ,jika Melalui sejarah lahirnya Rasulullah, diharapkan muslim di dunia dapat mengambil hikmah dan sejarah perjuangannya,
“Untuk Peringatan Maulid Nabi ada pesan sejarah yang dititipkan kepada Umat Islam, terutama para generasi muda,” tuturnya ( Ragil Surono )