READNEWS.ID, KEBUMEN – Beberapa waktu lalu, sebuah video yang diunggah di akun TikTok menjadi viral. Video tersebut menyoroti kegiatan Akhirussanah atau Pelepasan Siswa Kelas 6 MIN 1 Kebumen, yang diduga memungut biaya yang begitu besar dari para wali murid. Video ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan menarik perhatian media.
Pada Senin (03/6/2024), awak media mengunjungi MIN 1 Kebumen yang saat itu sedang mengadakan rapat koordinasi dengan Kasi Penma Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen. Rapat tersebut juga dihadiri oleh wali murid kelas 6 MIN 1 Kebumen, Kepala Desa Gemeksekti, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah di Ruang Aula MIN 1 Kebumen.
Menurut penuturan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kebumen, Ibu Widya Astuti, S.Pd., M.Pd., bahwa video tersebut diduga berasal dari salah satu wali murid yang melaporkannya ke LPKSM, sehingga menjadi viral tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu dari pihak madrasah.
“Saya dari tahun 1991 sudah menjadi guru di sini, baru kali ini sekolah MIN 1 Kebumen viral. Sayangnya, viralnya tidak dalam konteks yang baik. Kami dari pihak madrasah merasa sangat dirugikan dengan adanya video tersebut karena tidak ada klarifikasi terlebih dahulu,” ujar Ibu Widya Astuti.
Terkait dengan kegiatan dan iuran yang dipermasalahkan, Ibu Widya menegaskan bahwa semua keputusan telah dirapatkan bersama oleh Komite Sekolah, Ketua Paguyuban Wali Murid, dan disepakati bersama oleh wali murid.
“Pihak madrasah hanya mengikuti saja karena semua sudah dirapatkan bersama oleh Komite Sekolah, Ketua Paguyuban Wali Murid, dan wali murid juga sudah menulis sendiri kesepakatan terkait kegiatan tersebut,” jelasnya.
Ibu Widya Astuti, S.Pd., M.Pd., mewakili pihak madrasah, berharap agar dengan adanya klarifikasi ini, nama baik madrasah dapat kembali pulih.
“Kami berharap dengan adanya video klarifikasi ini bisa membersihkan nama baik Madrasah kembali,” pungkas Ibu Widya Astuti.
Pihak madrasah berharap agar masyarakat mendapatkan informasi yang berimbang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.