READNEWS.ID, MAKASSAR – Komunitas Jurnalis Politik ngopi sore Pilkada bersama konsultan politik Andi Sri Wulandani dan Pengamat Politik Universitas Bosowa di Lapak Kopi Abangda, Jln. Letjen Hertasning, Makassar, Sulsel, Sabtu (06/07/2024).
Diskusi ini membaca rekam jejak wali kota Makassar 2024.
Andi Sri Wulandani membahas soal peluang perempuan dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 2024.
Mereka adalah Wakil Bendahara Umum DPP Partai Nasdem Fatmawati Rusdi, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Makassar Andi Rachmatika Dewi dan Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sri Rahmi.
“Mereka semua ini adalah perempuan yang terpotret dalam survei yang baru-baru kami turunkan. Mohon izin saya membaca dari segi gender. Nama-nama yang di atas ini memang sangat berpeluang, mereka (Fatmawati dan Cicu) adalah bintang,” katanya.
Fatmawati Rusdi dan Andi Rachmatiqka Dewi menjadi peraih suara terbesar di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Fatmawati Rusdi menjadi peraih suara terbesar di dapil Sulsel DPR RI dengan 106.806.
Sementara itu, Andi Rachmatika Dewi meraih 46.375 suara.
“Mereka ini sangat berpeluang cuman memang mereka harus mundur berdasarkan PKPU terbaru. Dalam PKPU ini sangat jelas dan tegas bahwa anggota DPR RI atau DPRD harus mundur,” katanya.
Ia juga membahas, dalam setiap momentum pilkada, figur perempuan selalu terlibat sejak 2013.
“Ada Muhyinah Muin dan Apiyaty Amin Syam yang maju melalui jalur independen pada Pilwali 2023. Kemudian, ada Andi Rachmatika Dewi dan Indira Mulyasari pada Pilwali 2018. Terakhir, Fatmawati Rusdi yang maju pada Pilwali 2020 dan berakhir dengan kemenangan,” katanya.
Ia pun berharap Pilwali 2024 ada perempuan yang menjadi kepala daerah.
“Apalagi jumlah perempuan dan laki-laki berimbang di Kota Makassar. Hal ini sesuai dengan tujuan global,” katanya.
Ia juga membahas soal kebutuhan masyarakat dalam survei yang terpotret.
“Semua fokus soal ekonomi dan masalah banjir. Responden butuh lapangan kerja, kebutuhan pokok, banjir. Masyarakat butuh tokoh yang perhatian ke masyarakat,” katanya.
Masyarakat juga membutuhkan pemimpin yang berkarakter.
“Masyarakat juga ingin tokoh yang gampang diakses. Masyarakat juga butuh pemberdayaan yang melibatkan masyarakat. Selanjutnya, masyarakat butuh figur yang paham soal tata kota Makassar,” katanya.
Ngopi Sore Komunitas Jurnalis Politik (KJP) seri kedua untuk calon wali kota Makassar ini membahas peluang dari Abd Rahman Bando (kadis Pertanian dan Kelautan Pemkot Makassar), Rudianto Lallo (Ketua DPRD Makassar), Fatmawati Rusdi (mantan wakil wali kota Makassar), Andi Rachmatika Dewi (anggota DPRD Sulsel), Sri Rahmi (Anggota DPRD Sulsel), Adi Rasyid Ali (Wakil Ketua DPRD Makassar), dan Irwan Adnan (Staf Ahli wali kota Makassar).
Pekan lalu Ngopi Sore sudah membahas bakal calon wali kota Munafri Arifuddin (Ketua Golkar Makassar), Rusdin Abdullah (mantan ketua Himpi Sulsel), Indira Jusuf Ismail (Ketua PKK Kota Makassar), Ahmad Susanto (Ketua KONI Makassar), Andi Seto Gadhista Asapa (mantan bupati Sinjai), Rahman Pina (Ketua Komisi E DPRD SUlsel).