READNEWS.ID, SULSEL – Presiden of Korika, Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, mengakui, Prof Zudan Arif Fakrulloh merupakan pelaku dalam inovasi kecerdasan buatan seperti Artificial Intelligence (AI) yang berkembang saat ini.
Sejak 2015 lalu Prof Zudan sudah menerapkan hal tersebut. Ketika seluruh Kartu Tanda Penduduk (KTP) berbasis elektronik hingga inovasi yang sangat luar biasa.
Inovasi ini yang memudahkan masyarakat bisa mengakses pengurusan Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran hingga KTP bisa melalui online dan sudah bertanda tangan elektronik atau barcode.
“Untuk itu kami banyak belajar dari Prof Zudan ini sejak beliau menjadi Dirjen Dukcapil Kemendagri RI. Prof Zudan ini sendiri adalah pelaku dalam teknologi AI,” kata Prof Hamman Rizal dalam sambutannya, saat menghadiri Workshop Konsultatif UNESCO Metodologi Penilaian Kesiapan AI di Indonesia, yang dilaksanakan di Gedung Rektorat Unhas Makassar, Kamis (18/07/2024).
Dirinya sangat yakin kehadiran AI. Menurutnya inovasi ini adalah sebuah peta dalam membangun Indonesia dengan berbagai kemajuan. Kemajuan bisa terwujud apabila ada koordinasi dan kolaborasi antara seluruh stakeholder, termasuk pemerintah dan dunia kampus.
“Saya yakin dengan kerja sama dan kolaborasi bisa dengan mudah kita wujudkan semua. Ini adalah peta jalan yang akan membawa kita pada bimbingan teknologi. Kita berharap semua dapat memanfaatkan kehadiran AI untuk masyarakat Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof. Ir. Sumbangan Baja berharap dengan tanda tangan MoU antara Universitas Hasanuddin dengan Korika ini bisa mengembangkan kemampuan SDM baik di Unhas maupun di seluruh daerah di Sulsel dalam memahami AI.
“Kami sangat bersyukur kegiatan ini di lakukan di Unhas. Ini kegiatan sangat tepat sekali untuk Unhas. AI ini bukan hanya tugas dari komputer dan lain-lain tapi AI ini sudah masuk semua ranah,” pungkasnya.
Hadir juga Kadis Perikanan Sulsel, Kadis Kominfo-SP Sulsel, perwakilan sejumlah perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, perwakilan UNESCO dan seluruh hadirin lainnya. (*)