READNEWS.ID, PARIGI MOUTONG – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Parigi Moutong, Kamis (5/9/2024). Acara ini berlangsung di Auditorium Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, dengan tema “Pengelolaan Keuangan Desa yang Akuntabel dalam Rangka Percepatan Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan”.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, di antaranya Inspektur V Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Ari Indarto Sutjiatmo, ST., MT; Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah, Edy Suharto, AK., MM; serta Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah, Abdul Latif, SE., M.Si. Hadir pula para pejabat daerah, camat, kepala desa, serta peserta workshop lainnya.

Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas desa dalam pengelolaan keuangan yang mencakup perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, hingga pelaporan. Bupati Richard juga menyampaikan terima kasih kepada BPKP Sulawesi Tengah atas inisiatifnya dalam menyelenggarakan workshop ini.

“Komitmen pemerintah terhadap pembangunan desa selaras dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang menempatkan desa bukan hanya sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek aktif dalam proses pembangunan. Desa diberi otonomi yang luas untuk menyelenggarakan pemerintahan sendiri, yang memungkinkan munculnya inovasi di berbagai desa. Namun, masih ada desa yang belum mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan dengan baik,” ungkap Richard.

Ia menekankan bahwa pembangunan desa dapat menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Masyarakat Indonesia, katanya, sebagian besar berasal dari desa, dan dari desa pula Indonesia dibangun. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya sistematis untuk menyebarkan inovasi dari desa yang maju ke desa yang masih berkembang.

Contoh alt