READNEWS.ID, KEUANGAN – Mata uang rupiah menghadapi tekanan berat, melemah hingga menyentuh level Rp 17.006 per dolar AS pada Jumat, 4 April 2025.

Pengamat pasar uang dari CELIOS, Ibrahim Assuaibi, mengungkap beberapa faktor utama yang memicu pelemahan ini, mulai dari data tenaga kerja AS hingga kebijakan ekonomi global yang kompleks.

Salah satu penyebab utamanya adalah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang melebihi ekspektasi.

Kondisi ini memperkuat posisi indeks dolar, sekaligus menekan mata uang negara berkembang termasuk rupiah.

Di sisi lain, Federal Reserve (The Fed) mengumumkan tidak akan menurunkan suku bunga di tengah tingginya inflasi global.

Rencana penyesuaian suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2025 sebesar 75 basis poin kemungkinan besar hanya akan menjadi harapan semu.