Karena itu, IPMALUTIM perlu terus menggalakkan pelatihan dan pengkaderan bagi anggota-anggotanya. “Perlu melakukan pelatihan, pengkaderan dan pembinaan anggota secara terstruktur dan berkelanjutan,” terang Asri.
Selain itu, sebagai organisasi mahasiswa berbasis kedaerahan, tambah Asri, IPMALUTIM harus mengambil peran strategis dalam partisipasinya mengawasi dan mengkritisi pelaksanaan program pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Lutim.
“(IPMALUTIM) harus bisa ikut mengawasi dan mengkritisi agenda pembangunan Pemkab Lutim. Begitulah seharusnya mahasiswa berproses, menjadi agent of social control dan social change, bukan?” pungkas Asri yang juga Sekretaris Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulsel. (*)