“Kadin itu mitra sejajar pemerintah, satu-satunya organisasi pengusaha yang dibekali dengan undang-undang. Dalam rangka pembinaan dunia usaha Nasional untuk menciptakan iklim dan tata hubungan yang mendorong kerja sama yang serasi antara usaha negara, koperasi, dan usaha swasta agar mampu memegang peranan sebagai tulang punggung perekonomian nasional yang sehat dan sekaligus mewujudkan pemerataan kesejahteraan rakyat, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan ketahanan nasional,” jelas Gufran Ahmad.
Pada bagian akhir sambutannya, Gufran Ahmad menyampaikan harapannya agar Kadin Indonesia dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam berbagai aspek pembangunan.
“Dengan bergabungnya para startup, milenial, pelaku UMKM, dan mikro melalui program “Ayo Berkadin,” diharapkan akan muncul semangat baru dalam berusaha, memajukan ekonomi, memperluas jaringan serta meningkatkan kesejahteraan,” katanya.
Sementara itu, Nur Dg. Rahmatu, SE, Ketua Umum Kadin Provinsi Sulawesi Tengah, memberikan tanggapan positif terhadap program Kadin Kota Palu. Dalam sambutannya, Nur Dg. Rahmatu mengungkapkan rencananya untuk meminta Gubernur mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan para pelaku ekonomi, termasuk usaha milik negara, swasta, UMKM, dan lainnya, untuk memiliki kartu anggota Kadin Indonesia.
“Saya menyambut baik kegiatan Ayo BerKadin ini, kedepan kita bersama-sama pemerintah menyokong pembangunan. Untuk itulah kami mangajukan permohonan kepada Gubernur agar mewajibkan seluruh pengusaha menjadi anggota Kadin. Insya Allah Peraturan Gubernur terkait dengan Kadin Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah akan segera ditanda tangani pak Gubernur,” terang Nur Dg. Rahmatu.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, yang diwakili oleh Astrid Sandagang, SE bersama rombongan Kadin Indonesia, Ketua Umum Kadin Provinsi Sulawesi Tengah, Ketua dan pengurus Kadin Kota Palu, undangan dari berbagai instansi terkait serta para pelaku usaha UMKM dan startup milenial. (anas)