READNEWS ID, PEMALANG – Kabupaten Pemalang di Provinsi Jawatengah secara administratif sejarah tercatat mulai ada semenjak 24 Januari 1575, sehingga di tahun 2023 ini usia Kabupaten yang berjuluk Pusere Jawa ini sudah cukup tua yaitu 448 tahun.
Usia hampir 4,5 abad ini bukan usia yang baru kemarin, ratusan tahun sudah kabupaten yang berada di jalur ramai lalu lintas trans-jawa ini, sudah beberapa kali mengalami pergantian kepala pemerintahan baik, pada zaman sistem kerajaan maupun sistem pemerintahan modern seperti sekarang ini.
Berpuluh kali bahkan mungkin ratusan pemimpin datang silih berganti, menduduki singgasana kepemimpinan baik dari jaman sang Adipati sampai sekarang bernama Bupati.
Perjalanan sejarah yang begitu panjang ini, menorehkan banyak cerita tentang dinamika laju tumbuhnya kota di pesisir pantai utara laut jawa ini.
Akan tetapi sangat disayangkan begitu banyaknya cerita kejadian sejarah kabupaten Pemalang, dinilai beberapa pihak masih minim Arsip sejarah akan cacatan perjalanan sejarahnya.
Salah satunya diungkapkan oleh Wahmu (58) Seorang pemerhati sejarah Kabupaten Pemalang, ketika ditemui pada acara Expo unnes Giat 5 yaitu acara pengenalan UMKM kepada masyarakat oleh para mahasiswa Universitas negeri Semarang di jalan Pemuda, Minggu (6/8).
Menurut Wahmu, terbentuknya sebuah pemerintahan kabupaten atau kota tidak akan pernah lepas dari keberadaan suatu Dukuh, kampung ataupun Desa.
“Catatan ke arsipan sejarah kabupaten Pemalang, kami menilai masih minim, buku- buku sejarah kabupaten Pemalang, budaya, benda -benda peninggalan sejarah juga masih minim tergistrarikan” imbuhnya.
“Pemerintah daerah lewat dinas terkait harus lebih menggali lagi dan mencatat sejarah yang pernah terjadi dengan bekerja sama dari berbagai pihak” jelasnya.
Ditempat yang sama, seorang mahasiswa Universitas negeri Semarang, program pendidikan sejarah bernama Zahra nayla (20) mengungkapkan, selama dirinya mengikuti kegiatan kuliah kerja nyata di beberapa tempat yang ada di kabupaten Pemalang, berkaitan dengan sejarah kabupaten Pemalang dinilai masih minim Arsip kesejarahan,
“Kami buka di website catatan sejarahnya masih minim, lebih kepada tampilan penulisan akan tetapi minim catatan bukti sejarah” ungkapnya.
Sementara itu, kepala bidang kebudayaan pada dinas pendidikan kabupaten Pemalang Suwarso, ketika dihubungi lewati sambungan teleponnya, belum memberikan komentarnya terkait masalah ini (Ragil Surono).