READNEWS.ID, PALU – Akibat cekcok diwarung kopi Tenaga Ahli (TA) Gubernur Sulteng Dr. Abdurrahim Arief, Hi. Buchari, S.H, M.H dilaporankan ke polisi. Pembuat laporan adalah teman ngopi terlapor.
Pelapor bernama Awiludin (46) alias Dodi merasa keberatan atas perkataan Abdurrahim yang dinilai melecehkan dirinya.
Kejadian ini berlangsung di Warkop K3 Jl. MT. Haryono pada tanggal (26/6/2023) jam 10 pagi. Saat pelapor sedang asik berbincang dengan salah satu rekannya.
“Dia (Abdurrahim) tiba-tiba datang dan duduk disamping saya langsung melontarkan kata-kata kotor kepada saya sambil menunjuk ke arah saya sehingga semua pengunjung tertawakan saya,” aku Awiludin kepada awak media. Kamis, (3/8).
Menurut Awiludin ia bingung apa penyebab dirinya dipermalukan dihadapan banyak orang. Sekalipun tersinggung dirinya masih menahan diri dan berusaha tidak memperdulikan kejadian tersebut.
Namun kejadian dugaan penghinaan itu kembali terulang pada tanggal (18/7/2023) dilokasi yang sama.
“Tanggal 18 Juli 2023 Dr. Rahim kembali melontarkan perkataan yang tak sedap didengar dengan menggunakan bahasa bugis “tau degaga sikolana”, yang artinya saya orang yang tidak pernah sekolah,” paparnya.
Akibat perkataan itu, menurut Awiludin situasi sempat memanas dan hampir saja terjadi keributan. Karena tak terima dirinya merasa dihina akhirnya melaporkan hal tersebut ke Polresta Palu pada tanggal (20/7).
Saat ini permasalahan ini tengah dilakukan penyelidikan oleh pihak Polresta Palu. Sesuai surat pemberitahuan perkembangan hasil penelitian yang diterima pelapor.
Awiludin menyayangkan ungkapan kata yang dianggapnya tidak pantas dilontarkan kepadanya, mengingat katanya terlapor berprofesi sebagai pengajar disalah satu universitas terbesar di Kota Palu.
“Saya sesali mengapa dia melkukan hal itu. Masa orang terdidik seperti itu perkataannya. Akibat perbuatannya saya merasa malu, sebab dilakukan dihadapan orang banyak,” sesalnya.
Media ini telah berusaha menghubungi Abdurrahim melalui pesan whatsap, mengkonfirmasikan perihal laporan Awiludin tersebut. Untuk mengetahu permasalahan sebenarnya versi terlapor. Namun, sampai berita ini diturunkan pesan whatsap sekedar dibaca dan belum ada djawaban. (mrh)