Menurut Agung Julianto, aksi tawuran ini sangat meresahkan masyarakat dan berpotensi menimbulkan kerugian serta cedera bagi para pelakunya maupun masyarakat sekitar.

“Kami terus berupaya untuk meningkatkan patroli dan memperketat pengawasan di wilayah-wilayah yang rawan tawuran. Selain itu, kami juga mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian agar kami dapat bertindak lebih cepat dan tepat,” tambahnya.

Dalam kedua operasi tersebut, para remaja yang diamankan langsung dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Cengkareng untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi juga akan memanggil orang tua para remaja untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya dan dampak negatif dari aksi tawuran.

Kasat Samapta juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi dan mendidik anak-anak mereka agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.

“Kami mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari. Tawuran tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain. Diperlukan kerja sama yang baik antara kepolisian, masyarakat, dan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” jelasnya.

Kepolisian juga akan terus meningkatkan sosialisasi dan program pencegahan tawuran di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat.

Hal ini dilakukan agar generasi muda dapat memahami konsekuensi hukum dan sosial dari tindakan kekerasan tersebut. (AHK)

Ramadhan 2025