READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Dugaan pemalsuan tanda tangan dan keterangan dukungan ke pasangan bakal calon Kepala Daerah (Bacakada) jalur perseorangan pada Pilkada Tapanuli Selatan (Tapsel), mulai terkuak.

Terkuaknya dugaan pemalsuan tanda tangan dan keterangan dukungan ke pasangan Bacakada perseorangan di Pilkada Tapsel ini, usai sekitar 20 dari 32 orang terduga pelakunya membuat pengakuan tertulis dan rekaman video.

“Tolong nama dan tempat kami bertugas tidak di sebutkan dalam pemberitaan. Karena beberapa teman kami sudah ‘diculik’ dan tak bisa di hubungi lagi,” pinta salah satu terduga pelaku yang namanya enggan di sebut, pada Senin (01/07/2024).

Lebih jauh, ia menjelaskan, terduga pelaku pemalsuan tanda tangan dan keterangan dukungan itu sebanyak 32 orang. Yang mana, mereka rata-rata adalah oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Harian Lepas (THL) atau honorer.

Namun, lamjutnya, dari 32 terduga pelaku, baru 20 orang yang membuat pengakuan. Menurut pengakuannya, mereka mengerjakan berkas dukungan yang kuat palsu tersebut di luar kota. Total, mereka memalsukan sekitar 23 ribu tanda tangan dan pernyataan dukungan.

“Selain kami, ada 10 orang lagi yang khusus memasukkannya ke aplikasi Silon,” sambungnya.

Sementara, beberapa petugas penyuluh lapangan (PPL) mengatakan, awalnya ada oknum Kepala Dinas (Kadis) yang menugaskan mereka mengikuti kegiatan kedinasan di Medan. Ternyata, oknum Kadis ini membawa mereka ke tempat milik salah pejabat tinggi Tapsel yang lokasinya berada di luar Tapsel.

Di lokasi itu, akunya, mereka bertemu beberapa orang pegawai Sekretariat Daerah yang lebih awal berada di tempat itu. Mereka di perintahkan memalsukan tanda tangan dan surat pernyataan dukungan masyarakat ke pasangan Bacakada jalur perseorangan.

“Dalam sehari, setiap orang di perintahkan memalsukan 100 tanda tangan dan bukti dukungan. Di sana ada pimpinan BUMD dan ‘tangan kanan’ pejabat tinggi Tapsel yang mengkoordinir kami,” terang mereka.