Akan tetapi Fenomena ini ada juga manfaatnya buat kita semua.
“Salah satunya bisa untuk menentukan waktu ibadah Salat Dzuhur bagi umat Islam,” katanya.
Sebagaimana diketahui, patokan waktu awal Salat Dzhuhur adalah ketika matahari mulai tergelincir dari tengah langit.
Manfaat lainnya disebut Sugeng bisa digunakan sebagai kompas penunjuk arah.
Hal itu karena matahari merupakan kompas terbaik.
Saat ditanya apakah ada dampak berbahaya, Sugeng menerangkan tidak ada efek signifikan, seperti hari-hari biasa.
“Dampaknya bagi kulit seperti hari-hari biasa. Dan perubahan suhu itu memang terjadi ketika matahari benar-benar di atas. Jadi pas siang hari, seolah-olah sudutnya begitu frontal,” pungkasnya.
Sementara Di kota Sragen, Jawa Tengah sendiri fenomena ini sudah terjadi lebih dulu, pada kamis kemarin 12 Oktober 2023.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengatakan, hal itu karena wilayah Sragen berada di sebelah utara wilayah lain. (Ragil Surono)