READNEWS.ID, BALUT – Tahapan seleksi Jabatan Pratama Tinghi (JPT) kabupaten Banggai di Luwuk memasuki sesi-sesi akhir.
Dikhabarkan, saat ini panitia telah menetapkan tiga nama kandidat calon kepala Dinas/Badan terseleksi yang nantinya akan diajukan ke Bupati Banggai, Gubernur Sulteng dan Kementerian PAN/RB cq Komisi ASN Pusat.
Seperti diberitakan readnews, di antara peserta seleksi, ada dua nama kepala dinas aktif di kabupaten Banggai Laut yang juga ikut mengadu peruntungan di Luwuk.
Mereka adalah dr. Zulkifli Panggato yang saat ini tercatat sebagai kepala dinas Kesehatan/P2KB Balut dan koleganya, Muhajir Hanafi, saat ini kepala dinas Pertanian.
Ternyata, dari draft hasil test yang diterima redaksi, nama dr.Zulkifli tidak tertera sebagai tiga besar calon Kadis yang disasarnya.
Artinya, dr.Zulkifli diduga tidak lolos seleksi dan bakal balik kanan kembali ke Banggai Laut.
Berbeda dengan itu, rekannya Muhajir Hanafi masih berhasil masuk tiga besar nama yang akan diusulkan ke ‘atas’ bersama dua kompetitor lainnya untuk penetapan akhir.
Semoga Muhajir bisa lolos dan melanjutkan pengabdiannya di kabupaten Banggai Laut.
Kembali ke Zulkifli.
Dugaan tidak berhasilnya dia menghidupkan sejumlah diskusi kecil di warung kopi.
Warga setempat bersama kalangan pers Balut turut membicarakan ini yang menghasilkan beberapa opsi abnormal.
Walau hanya diskusi ringan namun beberapa catatan penting yang mengemuka perlu jadi perhatian.
Dikatakan, keikutsertaan ASN dalam seleksi jabatan di Kabupaten lain itu memungkinkan dan wajar dari sisi administrasi pemerintahan.
Hanya saja, secara etik dan moral, ikut sertanya Zulkifli mengundang tanya dan kekecewaan.
Pasalnya, jabatan yang diincar masih setara dan sebangun dengan jabatannya saat ini di Banggai Laut sehingga banyak kalangan yang mempertanyakan komitmen dan kesungguhannya melayani warga.
“Ini kepala dinas Kesehatan pak. Itu jabatan strategis. Orangnya harus betul-betul pengabdi dan tulus. Yang kasihan khan masyarakat kita di sini,” ucap warga.
Menurut dia, terlepas dari alasan yang bersifat pribadi atas pilihan mengikuti test seleksi, pejabat dengan posisi sepenting dr. Zulkifli lantas masih mencoba nasib ke daerah lain sebaiknya secara ksatria mengundurkan diri saja dan memberi kesempatan ASN yang lebih berdedikasi.
“Ini nasib pelayanan kesehatan warga Banggai lho!?… Jangan main-main,” imbuhnya.
Terpisah, kepala Badan Kepegawaian kabupaten Banggai Laut, Moh. Basri Ali saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu memberi tanggapan yang cukup berhati-hati.
“Iya, beliau berdua (Zulkifli dan Muhajir, red) ikut dan sudah meminta ijin Bupati. Kalau misalnya mereka tidak lolos, tentunya mereka akan kembali lagi ke sini,” ungkap Basri.
Jika dan agaknya memang dr. Zulkifli tidak lolos seleksi, apakah dia akan menjabat kembali sebagai kepala dinas Kesehatan Balut ataukah “Nonjob”..!??
Di kasus ini, menurut Basri Ali semua kembali ke Bupati Sofyan Kaepa dan dr. Zulkifli sendiri. Tapi, aturan tidak menuntut bahwa posisinya harus dieksekusi.
“Tidak nonjob,” tukas Basri Ali singkat melalui pesan whattsap.
Barangkali memang banyak hal khusus yang jadi pertimbangan pejabat pindah. Kita hanya bisa menilai dari jauh.
Keputusannya kembali pada yang bersangkutan dan atasan langsungnya dalam hal ini Bupati Banggai Laut, Sofyan Kaepa,SH dan Sekretaris Kabupaten, Drs.H.Ruslan Tolani. (Sbt)