READNEWS.ID, MEDAN – Perpisahan Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Cardin dan istri yang di percayai bertugas sebagai Aster KASAD diiringi isak tangis saat acara tradisi korps pengantaran dan pelepasan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin beserta Ny Intan Daniel Chardin.
Kepergian jenderal bintang dua penggagas Safari Subuh Arafah, pada Kamis (24/8) siang tersebut bukan hanya meninggalkan kenangan manis bagi prajurit dan ibu Persit, tapi juga duka yang dalam bagi pedagang asongan jalanan yang selama ini dekat dengan Achmad Daniel.
“Ayah.. Ayah..Ayah,” seru anak-anak asuhnya dari balik pagar Makodam I/BB. Selama ini para pedagang asongan jalanan kerap dibantu Mayjen TNI Achmad Daniel Chardien saat menjabat Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan .
Saat keluar dari Makodam mobil yang ditumpangi Achmad Daniel Chardien dengan istrinya mendadak berhenti saat melihat para pedagang menangis saat itu para pedagang asongan menyalami jenderal sambil memanggil Ayah,
Bukti nyata Mayjen Daniel Chardien disenangi masyarakat tersebut adalah Implementasi Perintah Harian Kasad.
Tidak hanya Prajurit, PNS dan ibu-ibu Persit, alam pun seolah-olah ikut bersedih dengan acara perpisahan yang berlangsung di bawah guyuran hujan rintik itu.
Acara diawali di Ruang Hening. Di sini, Mayjen Daniel Chardin melakoni tradisi penciuman Pataka Kodam I/Bukit Barisan untuk terakhir kalinya.
Selanjutnya, Mayjen Daniel Chardin bersama Ny Intan berjalan menuju gerbang utama. Di kiri-kanan, barisan Prajurit berseragam lengkap mengiringi langkah keduanya dengan tepuk tangan meriah.
Sebelum masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu, Mayjen Daniel Chardin menerima Pedang Pati (Perwira Tinggi) TNI yang diberikan langsung oleh Pangdam I/BB.
Kedua jenderal bintang dua ini bersalaman dan saling peluk sebagai tanda perpisahan.***