Faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap kondisi panas dan kering adalah aktivitas manusia, terutama urbanisasi dan perubahan tata guna lahan dan pembangunan perkotaan yang cepat dapat mengubah pola aliran udara dan memicu peningkatan suhu lokal.

Selain itu, Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi pola hujan dan suhu di berbagai wilayah. Fenomena ini dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan ekstrem, seperti panas yang berlebihan pada musim yang seharusnya basah.

Guswanto mengungkapkan kondisi ini akan bertahan hingga satu minggu. Khususnya di wilayah pulau Jawa.

“Sekitar sepekan ke depan, terutama di pulau Jawa ya,” ucap Guswanto.

Oleh karena itu, pemantauan terus-menerus terhadap kondisi atmosfer, suhu permukaan laut, dan pola sirkulasi udara diperlukan untuk memahami dan meramalkan perubahan cuaca secara lebih akurat.

Dalam menghadapi kondisi ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak, peningkatan suhu, dan kondisi cuaca ekstrem lainnya. (AHK)