Malahan, kata Hendra, pemangku kepentingan dari 3 daerah yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Tengah, telah menandatangani dokumen komitmen bersama itu. Pertanyaannya, sebut Hendra, apakah semua menjalankan dan mengimplementasikan komitmen bersama itu? Hendra mengaku, hingga kini ia belum paham soal itu.
Berangkat dari sana, Hendra mengaku, JAMM sangat berharap bahwa jika aturan secara khusus terkait kawasan ekosistem Batang Toru sudah ada, maka pihak-pihak yang berwenang harus sesegera mungkin menyosialisasikannya.
“Dan jika memang belum ada, maka pertanyaannya kenapa belum ada?” tanya Hendra yang juga Ketua DPW Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu dengan raut wajah kebingungan.
Pernyataan Sikap Tidak Terwujud
Hingga pertemuan tersebut hendak berakhir, tidak terwujud adanya sebuah pernyataan sikap bersama seluruh CSO. Yang mana, sesuai dengan harapan yang tertuang pada undangan, JAMM berharap akan terwujud pernyataan sikap terkait kawasan ekosistem Batang Toru ini.
Namun demikian, Hendra mengatakan, bahwa menurut JAMM, tidak menjadi masalah jika tak terwujud pernyataan sikap bersama seluruh CSO. Baik itu di dalam bentuk selembar kertas atau dokumen. Sebab, kata Hendra, dalam pernyataan sikap ini nanti berisi terkait kekhawatiran atau tidak terhadap kondisi ekosistem Batang Toru kini dan ke depannya.
“Singkatnya, apakah kita khawatir atau tidak terhadap laju kerusakan kawasan ekosistem Batang Toru ini. Terlebih, kekhawatiran yang bisa berdampak baik atau buruk bagi kawasan ekosistem Batang Toru. Begitulah kira-kira,” tutur Hendra.
Di akhir acara, Hendra menyampaikan pertemuan ini harapannya dapat melahirkan kembali undangan CSO lainnya untuk sebuah bentuk kepedulian terhadap bentang alam Tapanuli atau kawasan ekosistem Batang Toru beserta seluruh makhluk hidup di dalam dan sekitarnya.
“Karena, kita dari JAMM selalu berharap, hutan harus tetap lestari, demi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Hendra menutup.
Sekilas tentang JAMM
JAMM merupakan sebuah lembaga perjuangan yang intens membela kepentingan rakyat. Terutama, dalam pemenuhan hak secara ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan informasi. JAMM, juga lembaga yang selalu mengampanyekan dan mengadvokasi berbagai kerusakan lingkungan hidup dan hutan beserta isinya.
Tampak hadir dalam pertemuan JAMM bersama seluruh CSO yang berkegiatan di ekosistem Batang Toru ini antara lain, Sarekat Hijau Indonesia (SHI), Walhi Sumut, Sumatera Rainforest Institute (SRI), Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam (KOMPEL) UM Tapanuli Selatan, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL).
Kemudian, Lembaga Sipirok Lestari Indonesia (LSLI), Yayasan Tahukah, Orangutan Information Centre (OIC), KMMK, perwakilan Naposo Nauli Bulung (NNB) Tapanuli Selatan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH).