KPK Temukan Senpi Di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo

READNEWS.ID, METROPOLITAN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan senjata api saat melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan Pada hari kamis, (28/9) lalu.

“Terkait berapa jumlahnya atau ada izinnya dan lain sebagainya, itu kan di luar wilayah kewenangan dari KPK ya. karena Kami fokusnya sekali lagi di penyelesaian proses penyidikan yang sedang kami lakukan ini,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK pada kamis (28/9) kemarin.

Baca Juga

4 bulan  lalu

Pesawat Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Hibur Pengunjung F8 Makassar

492 M Rizky Hidayatullah

Atas temuan senpi tersebut, KPK langsung koordinasikan ke Polda Metro Jaya untuk di dalami terkait legalitas kepemilikan senpi tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah tentunya terkait dengan temuan (senpi) dalam proses geledah di maksud,” ucapnya.

Tidak hanya senjata api yang di temukan penyidik KPK dalam melakukan penggeledahan di rumah dinas Mentan. Ali mengatakan tim Penyidik KPK menemukan uang berjumlah miliaran rupiah dalam bentuk mata uang asing.

Baca Juga

5 bulan  lalu

Kesal Ditinggal Istri, Pria Ini Bakar Rumah Hingga Hanguskan Empat Bangunan

218 Abd Latif

“Sekira sejauh ini puluhan miliar yang kemudian di temukan dalam proses penggeledahan di maksud,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ali mengatakan KPK menemukan dokumen yang masih berkaitan dengan kejahatan tindak pidana Korupsi saat penggeledahan berlangsung.

“Juga beberapa dokumen seperti catatan keuangan dan pemberian aset bernilai ekonomis dan dokumen lainnya terkait dengan perkara,”tambahnya.

usai melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, KPK menyatakan Kasus tersebut naik dari penyelidikan ke penyidikan.

“Tim penyelidik KPK melakukan penyelidikan dan berdasarkan kecukupan alat bukti, ekspose yang dihadiri pejabat struktural KPK kemudian disimpulkan adanya bukti permulaan yang cukup sehingga naik proses penyidikan,” pungkasnya. (Ardi).