READNEWS.ID, PALU – Kepemimpinan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid kembali diterpa isu tak sedap. Belum tuntas isu Kegiatan Semarak Sulteng Nambaso 2025, kini muncul lagi isu dugaan oknum orang dalam (ordal) Gubernur Sulteng berinisial “BU” booking jatah proyek disalah satu Dinas Pemerintah Provinsi Sulteng.
Hasil penelusuran dan informasi yang dihimpun readnews.id dari berbagai sumber, terkuak dugaan oknum berinisial “BU” ini memesan (booking) sejumlah proyek strategis atas perintah “F” kerabat dekat Gubernur Sulteng, Anwar Hafid.
Tak tanggung-tanggung dugaan proyek yang disasar nilainya ditaksir puluhan milyar rupiah.
“BU diduga mendatangi Dinas bawa-bawa nama kerabat dekat Gubernur Sulteng meminta proyek tersebut, Nantinya, mereka yang menentukan penyedianya,” ujar narasumber yang ingin identitasnya dirahasiakan.
Penasaran dengan isu tersebut, readnews.id pun berupaya menghimpun informasi. Berkat bantuan seseorang didapati keterangan bahwa salah satu kerabat Gubernur Sulteng, yang dicatut namanya menampik tudingan bahkan tidak kenal dengan oknum BU.
Demikian hal nya ketika awak media ini mengkonfirmasi keberadaan isu ini kepada salah satu orang dekat Anwar Hafid. Dengan tegas ia mengatakan bahwa itu hanya tindakan oknum yang ingin mencatut nama Gubernur Sulteng.
“Tidak mungkin atas perintah pak Gubernur. Sewaktu menjabat Bupati saja beliau tidak pernah ikut campur. Pak Gub, anti dengan hal demikian, beliau pasti tegur jika ada yang begitu,” ujar koordinator tim media Berani, Andi Attas melalui pesan whatsapp.
Menanggapi isu tersebut, koordinator presidium Gerakan Berantas Korupsi (GEBRAK), Muhammad Rizky menyayangkan jika ada oknum yang berupaya menyeret-nyeret nama Gubernur Sulteng untuk kepentingan cawe-cawe proyek disejumlah dinas.
Ia juga berpesan agar masyarakat tidak mudah termakan isu. “Saya masih meyakini Gubernur Sulteng, Anwar Hafid tidak akan melanggar sumpah jabatan dan janjinya. Demikian pula keyakinan saya terhadap program BERANI beliau akan berjalan sesuai harapan,” katanya.
Olehnya kata Rizky, jika isu itu benar, kemungkinan perbuatan oknum yang tak bertanggung jawab.
“Saya berharap para Kepala Dinas yang didatangi oknum mengaku suruhan pak Anwar Hafid maupun bu Reny untuk mendokumentasikan wajah pelaku. Dan bila perlu menahan yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. GEBRAK akan ikut membantu mengawasi jalannya pemerintahan pasangan BERANI. Kami tak segan-segan untuk melaporkan pelanggaran apapun yang berdampak pada kerugian bagi masyarakat dan keuangan daerah,” tegasnya.