Kedatangan tim disambut langsung oleh Bupati Poso, dr. Verna Gladies Ingkriwang. Kamis, (24/4)

Tak hanya mengandalkan bantuan luar negeri, Pemerintah Provinsi Sulteng juga mengalokasikan anggaran Rp4,3 miliar di tahun 2024 untuk proyek serupa di Desa Winowanga, Tamadue, dan Sedoa. Sebanyak 1.450 meter saluran berhasil dibangun demi mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Menurut Dr. Ruly Djanggola, ada 49 titik rawan di tiga desa tersebut yang saat ini menjadi prioritas. “Kita targetkan prevalensi schistosomiasis bisa ditekan hingga di bawah 1%. Dan syukur-syukur, kalau bisa kita basmi sampai tuntas,” ujarnya penuh semangat.

Dalam kunjungan ini, turut hadir perwakilan dari WHO Indonesia, Kementerian Kesehatan RI, serta pimpinan Rotary Club dari Jepang dan Indonesia. Sebuah bentuk kolaborasi global yang menyentuh kehidupan lokal.

Dan bukan hanya saluran air atau alat pertanian yang dibawa pulang dari proyek ini, tapi juga harapan—bahwa ketika dunia bergandeng tangan, bahkan desa kecil di Lembah Napu bisa punya masa depan yang lebih sehat dan lebih kuat.