“Mengenai lambang yang diubah merupakan pelecehan yang menitik beratkan pada tiga poin, Yakni diantaranya bintang sembilan disisipi tulisan “Rupiah (Rp)” dan “dollar” yang mengindikasikan uang”, ujar Holil.
“Kemudian tulisan NU dibalik menjadi UN, lalu bola dunia yang disisipkan dengan gambar sejenis ekskavator yang kaitannya dengan indikasi kebijakan proyek tambang itu sudah jelas penghinaan bagi para Nahdliyin,” ungkap Holil.
Unggahan itu pun menuai beragam reaksi, pro kontra dari masyarakat. Beberapa warga menilai plesetan logo tersebut tak lazim dan beberapa warganet lainnya setuju dengan logo tersebut. “Semangat bel. Udah banyak yang sanappp,” @egois****.
“Wihh brani banget… lo kira kira ni admin Bekingnya saiapa. pake di tambah gambar Beko, padahal di logo originalnya saja udah ada Tambang (tali),” @hamdan*****.
“Sampai detik ini, kami termasuk yang gak setuju PBNU mengelola tambang. Tp tolong, jangan ubah logo NU seenak jidatmu,” @nahdliyin*****.
Menanggapi laporan tersebut, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko secara terpisah mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan penyidik terkait laporan yang masuk ke Polrestabes Surabaya.
“Kami segera tindak lanjuti dengan koordinasi lebih lanjut lagi,” ucap AKP Haryoko. (AHK)