“Sebagai lembaga yang peduli terhadap pendidikan, kami sering menerima keluhan dari orang tua dan pemuda yang merasa terhalang untuk mengenyam pendidikan tinggi. Kami mendorong agar pemerintah daerah turut menciptakan akses pendidikan yang lebih terjangkau,” ungkapnya.

Kekecewaan Terhadap DPRD
Meski aksi berlangsung damai, para peserta unjuk rasa merasa kecewa karena hingga akhir aksi, tidak ada anggota DPRD yang menemui mereka untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan.
Mastang, salah satu orator dalam aksi tersebut, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap DPRD yang dinilai abai terhadap suara rakyat.
“Anggota DPRD Sulteng terkesan hanya menemui masyarakat ketika membutuhkan suara, tetapi ketika harapan rakyat ingin disampaikan, mereka justru mengabaikannya,” ujar Mastang dalam orasi penutupnya.
LS-ADI berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu penting di Sulawesi Tengah, terutama jika ada kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Mereka menyatakan kesiapan untuk mengkritisi dan melawan setiap kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat.
Aksi unjuk rasa ini pun menandai langkah awal LS-ADI dalam menyoroti berbagai permasalahan di Sulawesi Tengah yang membutuhkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan.