READNEWS.ID, TEKNO – DeepSeek adalah platform AI generatif buatan Cina yang sedang mendapatkan sorotan global sebagai pesaing kuat ChatGPT dari OpenAI.

Pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2025, DeepSeek memperkenalkan model open-source terbaru mereka, DeepSeek-R1, yang menggunakan pembelajaran mendalam murni.

DeepSeek mengklaim bahwa performa mereka dalam tugas matematika, pengodean, dan penalaran bahasa alami sebanding dengan model terkemuka dari laboratorium AI global, seperti OpenAI.

DeepSeek-V3, salah satu model AI mereka, dilatih dengan biaya hanya sekitar 6 juta dolar AS—jauh lebih murah dibandingkan dengan lebih dari 100 juta dolar AS yang dikeluarkan OpenAI untuk ChatGPT versi terbaru.

Meskipun ada pembatasan ekspor chip AI canggih dari AS, DeepSeek tetap berhasil merilis model yang 20 hingga 50 kali lebih murah tergantung pada tugasnya.

Damian Rollison dari firma pemasaran AI SOCi menyatakan bahwa lompatan terbaru dari Tiongkok ini mengejutkan berbagai pihak.

Selain itu, aplikasi DeepSeek yang menggunakan model AI DeepSeek-V3 berhasil menjadi aplikasi gratis teratas di App Store Apple sejak peluncurannya pada 10 Januari 2025, mengalahkan popularitas TikTok dan RedNote.

Namun, keberhasilan DeepSeek juga menimbulkan kekhawatiran terkait masalah keamanan. Perusahaan ini diprediksi akan mempengaruhi perkembangan teknologi transformatif dan memicu isu geopolitik terkait perlombaan senjata AI.

Kehadiran pendiri DeepSeek, Liang, pada simposium tertutup yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Li Qiang menandakan bahwa DeepSeek dapat mendukung kebijakan Beijing dalam menghadapi pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh Washington dan mendukung upaya swasembada di sektor strategis seperti AI.

Contoh alt