Menhan Prabowo dan Gubernur Jenderal Hurley sendiri termasuk dalam alumni dari program pertukaran kadet tersebut pada tahun 1974. Kedua tokoh ini pun mengingat masa-masa mereka sebagai kadet dan mengakui pentingnya program ini dalam membangun fondasi hubungan militer yang kuat antara Indonesia dan Australia.

“Program pertukaran kadet ini telah menghasilkan generasi pemimpin militer yang tidak hanya memiliki keterampilan profesional yang tinggi, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang budaya dan lingkungan strategis masing-masing negara. Saya dan Gubernur Jenderal Hurley sama – sama merasakan manfaat yang besar dari program ini,” ungkap Menhan Prabowo.

Di akhir sambutannya, Menhan Prabowo mengungkapkan harapannya agar hubungan antara Indonesia dan Australia semakin erat di masa depan. “Saya berharap hubungan antara Indonesia dan Australia terus diperkuat melalui kerja sama pertahanan yang semakin erat, dengan semangat kolaboratif yang sama. Bersama-sama, kita dapat menghadapi tantangan keamanan global dan regional dengan lebih efektif,” tuturnya.

Pada kesempatan ini Menhan Prabowo secara langsung memberikan plakat dan buku karyanya berjudul “Military Leadership” kepada Gubernur Jenderal Hurley. Sementara itu, Menhan Prabowo juga menerima buku berjudul “Peter Fitzsimons – Gallipoli” dan foto bangunan RMC Duntroon dengan tulisan tangan “To fond memories and strong bonds“ dari David Hurley. (AHK)

Sumber: Biro Humas Setjen Kemhan RI

Ramadhan 2025