Pasangan AA-AKA juga menekankan akan menghapuskan praktik penempatan “orang titipan” dalam struktur pemerintahan. Mereka berjanji akan mengedepankan prinsip meritokrasi, di mana setiap individu yang mengisi posisi tertentu dipilih berdasarkan keahlian dan dedikasi, bukan karena hubungan pertemanan, kedekatan emosional, apalagi karena pertalian darah.

“Kami tidak akan memberikan tempat untuk kepentingan pribadi dalam tata kelola pemerintahan ini. Setiap pejabat harus lolos dari seleksi yang ketat, dengan prioritas pada kompetensi dan dedikasi untuk melayani masyarakat,” ujar Ahmad Ali.

Sebagai bagian dari komitmennya, pasangan AA-AKA juga mengingatkan bahwa pemerintah sejatinya adalah pelayan rakyat yang memegang mandat untuk bekerja sepenuh hati. Mereka percaya bahwa setiap keputusan dan kebijakan harus didasarkan pada kepentingan masyarakat luas, tanpa kompromi dengan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Pasangan AA-AKA berharap pendekatan ini dapat menciptakan pemerintahan yang bersih, profesional, dan benar-benar berfungsi sebagai pelayan rakyat. Dengan tata kelola yang baik, mereka yakin Sulawesi Tengah dapat berkembang lebih cepat dan merata, mewujudkan provinsi yang maju dan sejahtera.