READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, PT Agincourt Resources (AR), selaku pengelola Tambang Emas Martabe, tanam ribuan Pohon sepanjang Juni 2024.
Selain tanam ribuan atau 3.310 Pohon dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, sebagai wujud komitmen nyata melestarikan alam, PT AR juga memperluas area fasilitas pembibitan tanaman (Nursery) menjadi 6.000 M².
“Jumlah ini, (lebih banyak) dua kali lipat dari luas sebelumnya,” ungkap General Manager Operations (GMO) PT AR, Rahmat Lubis, dalam rilis resmi kepada wartawan, Senin (15/07/2024).
Hadapi Tantangan Besar Lingkungan
Rahmat mengatakan, dalam tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024: “Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan” ini bertujuan untuk bersama menghadapi salah satu tantangan besar lingkungan saat ini.
Tantangan besar itu, kata Rahmat, yaitu mempercepat restorasi lahan yang terdegradasi. Menurutnya, ini sejalan dengan penerapan program Perusahaan selama ini yang berbasis pelestarian lingkungan. Pihaknya, juga sangat bersemangat memberi dampak positif ke lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Inisiatif-inisiatif kami dalam melestarikan alam tidak hanya sebagai tanggungjawab sosial. Tetapi juga sebagai investasi jangka panjang dalam masa depan yang berkelanjutan,” tutur Rahmat.
Menurut Rahmat, wilayah kerja PT AR di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatra Utara (Sumut), tentu telah menjadi bagian komitmen Perusahaan dalam merehabilitasi lahan pasca tambang. Yakni, dengan cara melakukan penanaman dan pembibitan tanaman.
Di bidang penanaman, ia membeberkan, pada Juni 2024 PT AR menanam 1.640 bibit Pohon di area reklamasi. Serta, penanaman 1.670 bibit pohon di Hutan asli. Sepanjang semester I tahun 2024, jumlah penanaman bibit di area reklamasi sebanyak 4.567 bibit Pohon dan di Hutan asli 8.860 bibit Pohon.
Sementara, lanjutnya, total area reklamasi hingga Juni 2024 mencapai 64,52 Hektare. Kegiatan reklamasi ini juga, sebut Rahmat, sejalan dengan kewajiban pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dalam memenuhi aspek pengelolaan lingkungan pertambangan, reklamasi, serta pasca tambang dan pasca operasi.
“Sebagaimana, hal ini telah tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.26/2018. Di bidang pembibitan tanaman, Perusahaan memperluas Nursery menjadi 6.000 M², dua kali lipat dari luas awal,” imbuh Rahmat.
Mendukung Riset dan Inovasi
Manager Environmental PT AR, Mahmud Subagya, mengatakan perluasan Nursery harapannya dapat mendukung kegiatan riset serta inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati di sekitar Tambang Emas Martabe.
“Selain untuk meningkatkan produksi bibit, kami memperluas Nursery untuk mendukung kegiatan reklamasi pasca tambang dan menunjang program keanekaragaman hayati,” katanya.
Ia memaparkan, perluasan Nursery juga mencakup pembangunan laboratorium mikoriza untuk menganalisis jumlah dan spesies spora dan individu mikoriza dari area reklamasi dan Hutan asli.
Hasil penelitian tersebut, sambungnya, berfungsi untuk mengidentifikasi rekomendasi yang tepat dalam mendukung proses reklamasi lahan secara optimal. Replikasi program ini, menurutnya, bisa menghasilkan pupuk hayati mikoriza yang dapat berguna di area operasional Martabe dan masyarakat sekitar.