Terlebih bagi Azhari, elektabilitas Sandi juga terus meroket. Dalam survei yang dilakukan Trust Indonesia di Jawa Barat pada Juli lalu, Sandi dinilai sebagai figur cawapres yang paling layak dipasangkan dengan semua nama capres. Sebanyak 28 persen responden memilih Sandi sebagai Cawapres yang dapat dipasangkan dengan siapapun. Fakta ini tentu tidak dapat diabaikan dan dibantah oleh kekuatan politik yang ingin memenangkan Pilpres 2024 mendatang.
“Elektabilitas Sandi yang tinggi sebagai Cawapres seharusnya menjadi perhatian para Capres dan kekuatan politik tanah air. Di berbagai hasil survei, elektabilitas Sandi yang tinggi menunjukkan harapan masyarakat atas dirinya yang harus maju sebagai Cawapres,” tutur dia.
Azhari pun memprediksi posisi kuda hitam Sandi potensial dilirik koalisi perubahan jika usulan Cawapres belum juga menemukan titik temu di internal koalisi. Apalagi menurut Azhari, Sandi juga pernah diusulkan PKS sebagai Cawapres yang mendampingi Anies.
“Hemat saya, Sandi mungkin saja akan dipinang Koalisi Perubahan menjadi Cawapres atau memainkan diplomasi politik tingkat tinggi untuk membentuk poros baru. Sandi yang datang bersama dengan kekuatan PPP tentu akan menambah kekuatan bagi koalisi politik mana pun,” ungkapnya.***