Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, menekankan pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan border, termasuk kebijakan, proses bisnis, sumber daya manusia, teknologi, serta sarana prasarana. Rapat dihadiri oleh 270 peserta dari berbagai instansi terkait, yang dimotivasi untuk tidak hanya menjalankan fungsi keamanan negara, tetapi juga aktif dalam mendorong aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.
Silmy menekankan bahwa perlu mengubah orientasi mengenai border, mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan politik. Aspek prosperity diharapkan akan mendorong investor asing untuk menanamkan modalnya di wilayah perbatasan, sambil memperhatikan aspek keamanan dan lingkungan.
Rapat Pimpinan Imigrasi ini menjadi tonggak penting dalam merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengelola border, menciptakan keamanan, dan mendorong kontribusi ekonomi, seiring dengan semangat transformasi digital yang terus berkembang di Indonesia. (mrh)