READNEWS.ID, PEMALANG – Pohon Randualas tumbuh subur menjulang tinggi di komplek pemakaman desa Penusupan, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. dengan puluhan cabang serta dahan menempel kuat mengelilingi pohon, tetap kokoh berdiri hingga sekarang.
Pohon dengan nama ilmiahnya Bombax Ceiba ini, diperkirakan sudah berumur sekitar 300 tahun, dengan ketinggian kurang lebih 40 meter, berdiri tegak hingga sekarang, di komplek makam tua, Desa Penusupan , Kecamatan Randudongkal , Kabupaten Pemalang – Jawa Tengah .
Sulit dipercaya pada jaman sekarang dimana banyak pepohonan di tebang untuk dijadikan kawasan pemukiman atau industri, masih ada Pohon besar dan setinggi itu.
Menurut Sumarjo, seorang warga yang tinggal di dekat Pohon tersebut, ketika ditemui pada Rabu(30/8) menceritakan berdasarkan cerita dari Buyutnya (Orangtua Neneknya ) pada saat dirinya masih berumur 10 tahun ( sekarang Sumarjo berusia 70 Tahun ) dan Buyut nya saat itu berusia sekitar 60 tahun, menuturkan jika saat buyutnya masih Kecil , pohon randualas yang berada di pinggir Kali Torong , sudah sebesar seperti sekarang , Jadi Menurut dirinya di simpulkan, kalau buyut nya sekarang masih hidup , diperkirakan berusia 200 tahun lebih dan pohon randualas itu berumur sekitar 300 tahun.
Belum ada penelitian dari Dinas terkait, akan kepastian umur dari pohon randualas tersebut, akan tetapi berdasarkan cerita dari Sumarjo warga asli Desa penusupan, sedikit bisa menjadi ukuran umur pohon tersebut.
Hal yang sama juga dikataka Lani (52) tahun, Warga blok laren, Desa Penusupan, dirinya mengatakan jika diperkirakan sekitar 300 tahun umur Pohon Randualas tersebut.
Lani juga berdasarkan atas cerita dari orangtuanya, “Rata -rata warga disini yang sekarang masih hidup, kepastian berapa tahun umur pohon randualas itu, tidak ada yang tahu mereka hanya mendengar cerita dari orangtuanya” jelasnya.
Seberapapun umur Pohon Randualas yang sampai sekarang Berdiri menjulang tinggi, menurut Sumarjo, adalah sebuah bukti sejarah perjalanan Desa Penusupan, yang berada di kecamatan Randu dongkal.
“Kami berharap semoga akan tetap ada, sampai anak cucu kita dan tetap akan ikon desa kami”, ujar Sumarjo penuh harap (Ragil Surono).