Menurut Adhy Surodjo, problematika yang menjadi akar permasalahan dikabupaten yang kaya akan sumberdaya alam tersebut antara lain minimnya lapangan kerja, kerentanan sosial, kesenjangan kemiskinan, serta pemerataan pembangunan yang terkesan berjalan lamban pasca Bupati sebelumnya Samsurizal Tombolotutu.
“Kurun waktu sepuluh tahun dibawah kepemimpinan Samsurizal, Parigi Moutong mengalami perlambatan pertumbuhan. Beda kala masih dipimpin oleh Longki Djanggola. Hal ini berdampak pada kesenjangan pememerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang kian meluas. Parigi Moutong yang kaya, pembangunannya harus nya melampaui daerah lain di Sulawesi tengah,” ungkapnya.
Lanjut Adhy, Parigi Moutong yang berlimpah kekayaan alam sampai saat ini belum memiliki standar kota yang tertata baik. Ia juga menyayangkan potensi ekonomi yang begitu besar belum digarap serius oleh pemerintahan sebelumnya.
“Aneh rasanya Penjabat Bupati (Pj) Parigi Moutong saat ini Richard Arnaldo, lebih mampu mendorong percepatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan di Parigi Moutong ketimbang Bupati dan Wakil Bupati Definitif hasil pilihan rakyat sebelumnya. Untuk itu di Pilkada Parigi Moutong 2024 gak boleh salah lagi dalam memilih pemimpin. Dan Saadon Lawira akan menjadi tandem yang dapat memudahkan kerja pemimpin Parigi Moutong berikutnya berkat pengalaman yang dimilikinya,” pungkas nya.