Sebelumnya, pada Jumat (16/2) pagi, ratusan Karyawan PT SAE melakukan aksi mogok kerja. Pihak Kepolisian dari Polres Tapsel dan Polsek Batang Toru yang berjaga di lokasi, sempat kewalahan melerai aksi mogok kerja yang sempat ricuh itu.
Berutung, kericuhan tak berlangsung lama. Namun, atas kericuhan itu beberapa orang menjadi korban. Para korban mengalami luka-luka. Mereka yang jadi korban adalah Tim Humas PT SAE, yang sempat terlibat kericuhan dengan Karyawan yang mogok kerja.
Mereka adalah, Zainal Lubis, warga Desa Batu Hula. Kemudian, Ngolu Panjaitan, warga Desa Haunatas. Lalu, Najar Amin Gultom, warga Desa Haunatas. Serta, Unyil Hutasoit.
Selain, korban luka, akibat insiden ini satu unit mobil bernomor polisi BL 8468 F mengalami kerusakan pada bagian kaca depan dan pintu sebelah kanan. Para Karyawan, melakukan mogok kerja di R-17 PLTA di Desa Marancar Godang, Batang Toru.
Dan, pada Senin (19/2), Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, memimpin mediasi dan koordinasi antara PT SAE dan Karyawan. Dari hasil mediasi ini tercipta kesepakatan damai.
Esoknya, Selasa (20/2) anggota DPRD Tapsel Fraksi Nasdem, Eddy Sullam Siregar, membacakan hasil mediasi antar kedua belah pihak. Namun, saat itu Karyawan terbelah.
Sebahagian Karyawan, masih ingin bekerja dengan PT SAE. Namun sebahagian lainnya, menolak hasil kesepakatan dari mediasi antar kedua belah pihak.





