READNEWS.ID, PALU – Publik dihebohkan oleh video singkat yang memperlihatkan momen tak terduga antara dua calon gubernur (Cagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), yaitu Rusdy Mastura (nomor urut 3) dan Ahmad Ali (nomor urut 1) saat debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng 2024-2029 di Hotel Best Western Choco. Senin, (04/11/2024)

Dalam video berdurasi 35 detik yang telah tersebar luas di media sosial, terlihat Rusdy Mastura melontarkan tuduhan serius terhadap Ahmad Ali. Ia menduga bahwa Ahmad Ali mengerahkan preman untuk menakut-nakuti dirinya, pernyataan yang mengejutkan dan memicu berbagai spekulasi di masyarakat.

Dalam video tersebut, Ahmad Ali tampak datang dengan niat baik untuk bersalaman, bahkan memberi hormat saat menghampiri Rusdy Mastura. Namun, situasi berubah ketika Rusdy Mastura dengan nada serius mengutarakan kekhawatiran terkait kehadiran “preman” yang menurutnya dikirim oleh Ahmad Ali.

“Saya mau baku pegang pisau, tubuh ini tidak pernah tembus di Jakarta e. Bilang sama… iya tidak, Anwar kasih tau, dia bilang dia bawa Umar Key,” ujar Rusdy Mastura, mengutip sumber dari video yang diposting akun facebook andra.noah.16.

Ahmad Ali, yang tampak bingung, langsung bertanya untuk mencari penjelasan, “Apa yang dimarahkan ini?” katanya, namun hanya mendapat respons dari Rusdy Mastura yang menganggap bahwa Ahmad Ali membawa orang tertentu untuk mengintimidasinya.

Video ini dengan cepat memicu beragam pendapat di kalangan masyarakat. Banyak yang menilai peristiwa tersebut sebagai kesalahpahaman yang besar, sementara sebagian lainnya curiga adanya upaya adu domba untuk memecah belah hubungan baik kedua tokoh tersebut. Apakah tuduhan tersebut benar berasal dari informasi yang disampaikan oleh Cagub Anwar Hafid, ataukah ada pihak lain yang dengan sengaja menyulut emosi Rusdy Mastura?

Video Viral Ahmad Ali dan Rusdy mastura yang beredar luas di jejaring Sosial media (Sumber : facebook.com/andra.noah.16)

Tanggapan Pengamat: Kesalahan yang Disesalkan dan Upaya Adu Domba

Menanggapi polemik ini, Muhammad Rizky, seorang pengamat politik sosial budaya dan kebijakan publik, menyatakan keprihatinannya. Rizky menilai kejadian ini seharusnya tidak perlu terjadi dan mengecam oknum yang terkesan mengadu domba dua tokoh besar Sulawesi Tengah tersebut.

Ia mengingatkan, baik Rusdy Mastura maupun Ahmad Ali merupakan tokoh yang memiliki pengaruh kuat dan reputasi sebagai pemimpin yang disegani di Sulteng.

“Kedua tokoh Sulteng ini sejatinya berkawan. Mereka pernah berjuang bersama. Baik kak Cudy (sapaan akrab Rusdy Mastura) dan ka Mad (sapaan Ahmad Ali) adalah dua figur kebanggaan kami di bumi Tadulako. Tak hanya menyayangkan dan sedih atas kejadian ini, namun kami juga mengecam siapa saja oknum yang berusaha melakukan upaya pecah belah dan mengusik ketentraman masyarakat.” ungkap Rizky.

Olehnya, Rizky menyerukan kepada seluruh pihak agar menjaga kondusivitas Pilgub Sulteng 2024. Ia meminta pihak yang namanya disebutkan dalam video tersebut untuk segera melakukan klarifikasi agar kesalahpahaman tidak berlarut-larut.

“Kita ingin Pilgub Sulteng 2024 berlangsung damai, lancar dalam bingkai persaudaraan. Berbeda pilihan itu biasa, namun kita semua bersaudara,” tegas Rizky.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh video tersebut dan menekankan pentingnya untuk “cooling down.” Bahkan, meski ada dugaan, Rizky berharap agar masyarakat tetap tenang dan membiarkan waktu yang akan membuktikan siapa sebenarnya di balik perselisihan antara dua tokoh Sulawesi Tengah tersebut.

Apa Selanjutnya?

Video yang sudah ditonton ribuan kali itu terus menjadi perbincangan hangat dan mengundang rasa ingin tahu publik. Masyarakat bertanya-tanya, siapa sebenarnya dalang di balik kesalahpahaman yang menimpa Rusdy Mastura dan Ahmad Ali? Apakah perkataan yang dilontarkan Cagub Rusdy Mastura benar adanya, atau ada aktor lain yang mencoba memecah belah hubungan kedua calon gubernur tersebut?

Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan besar ini. Namun, harapan tetap pada Pilgub Sulteng 2024 yang damai dan tetap dalam suasana persaudaraan, jauh dari konflik yang tidak diperlukan.