READNEWS.ID, LABUAN BAJO – Pada Senin (10/2/2025), Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal Labuan Bajo) melakukan operasi penangkapan terhadap 16 nelayan dari Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat.
Para nelayan ini diduga terlibat dalam kegiatan penambangan pasir laut ilegal di perairan utara Labuan Bajo.
Tindakan tegas ini merupakan implementasi dari arahan pimpinan TNI AL yang menekankan pentingnya sikap proaktif dalam penegakan hukum untuk menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia dan melestarikan sumber daya alam.
Sebelum melaksanakan penindakan, Lanal Labuan Bajo telah melakukan koordinasi dengan KSOP Kelas III Labuan Bajo dan PSDKP Manggarai Barat.
Koordinasi ini bertujuan untuk mengumpulkan dokumen-dokumen izin terkait kegiatan ilegal penambangan pasir laut yang tengah berlangsung.
Hasil penyidikan awal oleh tim patroli mengungkapkan beberapa dugaan pelanggaran serius, yaitu ketidaksesuaian titik koordinat penambangan dengan yang tercantum dalam dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PPKPRL) serta tidak adanya izin usaha pemanfaatan pasir laut dari pihak terkait.
Iwan, salah satu petugas yang terlibat dalam operasi tersebut, menyatakan bahwa kegiatan illegal mining ini diperkirakan telah menyebabkan kerugian negara mencapai sekitar Rp 1,8 miliar.
Kerugian tersebut dihitung jika pasir laut yang telah ditambang sepenuhnya dipindahkan ke lokasi reklamasi.
Menanggapi hal ini, pihak Lanal Labuan Bajo segera melimpahkan kasus beserta barang bukti berupa tujuh kapal nelayan dan pasir laut kepada PSDKP Manggarai Barat untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Langkah penindakan ini menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam menjaga integritas pengelolaan sumber daya alam dan kedaulatan wilayah perairan Indonesia.
Kejadian ini juga menjadi momentum penting bagi pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan serta memperketat regulasi terhadap kegiatan penambangan di laut.
Dengan adanya koordinasi yang erat antara instansi terkait, diharapkan pelanggaran serupa tidak akan terulang kembali di masa mendatang.
Selain itu, operasi ini memberikan sinyal bahwa kegiatan ilegal yang merugikan negara tidak akan dibiarkan begitu saja.
Penegakan hukum secara konsisten diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku illegal mining dan memastikan bahwa semua pihak mematuhi regulasi yang telah ditetapkan demi kelestarian lingkungan laut dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
TNI AL, melalui operasi ini, kembali membuktikan perannya sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan keamanan wilayah perairan Indonesia.