Adhi tersenyum dan menggenggam tangan ibunya. “Semua ini juga berkat doa Ibu. Aku ingin terus berkembang, membuat sesuatu yang lebih besar lagi.”
Dengan semangat yang membara, Adhi mulai merancang event skala nasional yang melibatkan lebih banyak artis dan industri kreatif. Perjalanannya belum selesai—ia baru saja memulai langkah lebih besar menuju impian yang lebih tinggi.
Setelah kesuksesan konser kolaborasi bersama Artis ibukota, Adhi semakin dikenal di industri event organizer. Tawaran dari berbagai kota mulai berdatangan, dan ia merasa sudah saatnya untuk membawa bisnisnya ke tingkat yang lebih besar. Ia mulai membangun jaringan dengan pihak-pihak dari luar Palu, termasuk artis nasional, investor, dan pemilik venue besar.
Suatu hari, Adhi mendapat telepon dari seorang promotor musik ternama di Jakarta.
“Halo, Adhi. Saya Reza dari RZ Entertainment. Saya dengar acara Anda sukses besar. Kami tertarik untuk berkolaborasi dalam sebuah festival musik di Makassar. Apa Anda berminat?”
Adhi terkejut, tetapi juga bersemangat. “Tentu, Pak Reza! Saya sangat tertarik. Kapan kita bisa bertemu untuk membahasnya lebih lanjut?”
Mereka pun sepakat untuk bertemu di Jakarta dalam waktu seminggu. Adhi segera mengabari Dina dan Bayu tentang kesempatan besar ini. Mereka mulai mempersiapkan presentasi dan proposal terbaik agar bisa meyakinkan pihak RZ Entertainment.
Setelah pertemuan di Jakarta, Adhi berhasil mendapatkan kepercayaan dari Reza dan timnya. Mereka sepakat untuk mengadakan festival musik di Makassar dengan konsep yang lebih besar dari acara sebelumnya. Adhi pun mulai merekrut lebih banyak anggota tim untuk menangani produksi, pemasaran, dan perizinan acara.
Namun, semakin besar acaranya, semakin besar pula tantangan yang dihadapi. Salah satu masalah utama yang muncul adalah keterlambatan dana dari sponsor utama. Ini membuat Adhi dan timnya harus mencari alternatif pendanaan agar acara tidak tertunda.
“Kita tidak bisa menunggu lebih lama. Aku akan coba cari investor tambahan dan mungkin pinjaman sementara,” kata Adhi kepada Dina dan Bayu.
Dengan kerja keras, mereka berhasil mendapatkan dana tambahan dari beberapa investor lokal yang percaya pada visi mereka. Festival musik di Makassar akhirnya berjalan sesuai rencana dan menjadi acara yang spektakuler. Ribuan penonton hadir, dan media nasional meliput kesuksesan acara ini.
Di rumah, ibu Adhi menyaksikan perkembangan anaknya dengan bangga. Kini, ia tidak hanya melihat Adhi sebagai anaknya, tetapi juga sebagai seorang pengusaha sukses yang membangun namanya sendiri.
“Kamu benar-benar sudah jauh berkembang, Nak. Ibu tahu, perjalananmu tidak mudah, tetapi kamu tetap bertahan dan berhasil,” kata ibunya dengan mata berkaca-kaca.
Adhi tersenyum dan memeluk ibunya. “Ibu, semua ini untuk kita. Aku ingin memastikan kita bisa hidup nyaman dan aku bisa membahagiakan Ibu.”
(bersambung)