Nisan Raden Djoemeno Senen Sastrosoehardjo di komplek makam Ancak Suci Pemalang.
Berikut ini penelusuran awak media ke makam Raden Djoemeno Senen Sastrosoehardjo.
Di Pemalang terdapat komplek makam Ancak Suci, keberadaannya beralamat di Jalan Pemuda, Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang kota, Jawa Tengah.
Di komplek makam yang berada di tengah kota tersebut, banyak berdiri bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda, baik sekolahan maupun gedung perkantoran, yang mana saling berhimpitan dengan komplek hunian warga.
Di sebelah makam tua Ancak Suci, berdiri gedung rumah sakit Santa Maria dengan fasilitasnya berupa komplek kesusteran dan perumahan staf rumah sakit. Juga berdiri gedung SMP N 7 Pemalang, Kantor Pertanahan, serta Kantor Diskoperindag yang bersebelahan dengan Kantor Catatan Sipil
Komplek perkantoran tersebut berdiri persis di depan makam Ancak Suci Pemalang.
Menurut Slamet atau yang akrab dipanggil Mbah Aa oleh warga sekitar, ketika di temui di tengah komplek makam beberapa waktu lalu menceritakan bahwa untuk saat ini di komplek makam Ancak Suci tidak ada juru kuncinya, yang ada hanya ketua makam bernama Tarmani.
Dirinya mengatakan, jika yang menjadi juru kunci makam adalah almarhum Mbah Dasikin, orang tuanya. Dirinya ditunjuk sebagai juru kunci pengganti, akan tetapi Mbah Slamet tidak mau, sehingga dirinya menunjuk Mbah Wardi sebagai juru kunci, sampai kemudian Mbah Wardi meninggal dunia.
Ketika ditanya kenapa dirinya tidak mau menggantikan posisi ayahnya sebagai juru kunci makam, Mbah Slamet lelaki 60 tahun tersebut dengan penampilan sederhana berjenggot panjang putih enggan menjelaskan alasannya.
“Enteng kocape, berat sanggane, ringan diucapan, berat resikonya,” kata Mbah Slamet.
Dalam wawancara dengan awak media berkaitan dengan keberadaan makam ayahanda WR Soepratman, Mbah Slamet menuturkan bahwa benar informasinya memang begitu, almarhum Raden Djoemeno Senen Sastrosoehardjo kubur di Ancak Suci.
Akan tetapi lebih lanjut Mbah Slamet, yang berprofesi sebagai tukang gali kubur di komplek makam Ancak Suci ini , kurang paham apakah WR Soepratman Pernah menjalani hidup di kota Pemalang atau tidak (Ragil Surono).