READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Pengasuh Pondok Pesantren Dar Ibnu Arrizah, Ustad Arkan, sampaikan dukungannya kepada Drs Jon Sujani Pasaribu, yang belakangan aktif menggaungkan kearifan lokal Poda Na Lima.
Dukungan dari Pengasuh Pondok Pesantren yang berada di Pargarutan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan ini, membuktikan bahwa upaya Jon Sujani Pasaribu gaungkan Poda Na Lima, mulai buahkan hasil manis.
Sebelumnya, Poda Na Lima mulai jadi bahan perbincangan masyarakat. Mulai dari Masjid hingga ke Warung-warung Kopi di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Kini, pergerakan Jon Sujani Pasaribu gaungkan Poda Na Lima kian massif, usai mendapat dukungan Pesantren.
“Hal ini bisa terjadi, karena Poda Na Lima sangat bersesuaian dengan ajaran agama Islam dan agama lain. Sebab, di dalam Poda Na Lima, mengandung nilai-nilai kebaikan untuk pribadi insan manusia,” ungkap Ustad Arkan.
Selain mengandung nilai-nilai positif bagi pribadi manusia, lanjut Ustad Arkan, falsafah leluhur Tabagsel itu juga memiliki dampak yang baik bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebab, Poda Na Lima merupakan ajaran murni leluhur di Bumi “Dalihan Natolu”.
“Poda Na Lima (lima nasehat-red) merupakan nasehat orang tua kita sejak jaman dahulu. Memang, kita akui, para generasi milenial sudah mulai lupa atau bahkan tak tahu, apa itu Poda Na Lima,” imbuh Ustad Arkan.
Oleh karenanya, menurut Ustad Arkan, masyarakat Tabagsel harus mengapresiasi dan mensupport Jon Sujani Pasaribu putra asli kelahiran Kota Padangsidimpuan yang gencar mengangkat dan menggaungkan kembali Poda Na Lima.
Dengan harapan, kata Ustad Arkan, Poda Na Lima ini kembali menjadi pegangan hidup masyarakat Tabagsel. Ia berpesan ke masyarakat agar kembali mengingat dan jadikan Poda Na Lima sebagai jargon.
“Sehingga ke depan, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat kembali terimplementasi di Tabagsel ini,” pungkas Ustad Arkan mengakhiri.
Terpisah, Jon Sujani Pasaribu, kepada wartawan, Rabu (27/9/2023) siang, mengucapkan terimakasih kepada Ustad Arkan. Sebab, telah memberi restu kepadanya, untuk gaungkan kembali Poda Na Lima di Tabagsel.
“Bagi saya, restu dari Ustad Arkan ini memberi energi yang luar biasa untuk lebih bersemangat lagi membumikan Poda Na Lima di Tabagsel,” tuturnya.
Esk Petinggi Bank BUMN tersebut juga memohon restu, kepada para Tokoh, baik itu agama, adat, maupun masyarakat di Tabagsel, agar bisa dengan lancar menggaungkan Poda Na Lima. Bahkan kepada para generasi milenial.
Sebelumnya, Jon Sujani Pasaribu mengaku bahwa ia terpanggil untuk berbuat bagi Kampung Halamannya setelah malang melintang di dunia Perbankan selama 30 tahun. Tidak ada niatan apapun baginya dalam menggaungkan Poda Na Lima ini.
“Saya bukanlah orang yang ambisius. Niat saya hanya untuk menjadikan Poda Na Lima ini sebagai jargon dan falsafah hidup di Bumi ‘Dalihan Natolu’. Karena, saya sudah berhasil di perantauan berkat memegang teguh falsafah Poda Na Lima,” tukasnya.
Sebagai informasi, Poda Na Lima adalah falsafah, nasihat, atau petuah yang terdiri dari 5 unsur di masyarakat Batak Angkola dan Mandailing. Poda Na Lima memiliki makna yang luas, baik lahir maupun batin.
Isi dari Poda Na Lima dalam Bahasa Angkola-Mandailing antara lain, pertama Paias Rohamu (Bersihkan Hatimu). Kedua, Paias Pamatangmu (Bersihkan Badanmu). Ketiga, Paias Parabitonmu (Bersihkan Pakaianmu). Keempat, Paias Bagasmu (Bersihkan Rumahmu). Dan kelima, Paias Pakaranganmu (Bersihkan Lingkunganmu).