READNEWS.ID, BALUT – Pelayanan masyarakat Kelurahan dalam kota Banggai terganggu. Setidaknya dua dari tiga kelurahan di wilayah itu terpantau telah menghentikan kegiatan sejak satu pekan kemarin. Warga yang hendak mengurus administrasi kependudukan dan urusan-urusan kemasyarakatan lainnya diarahkan ke Kecamatan.
Tidak main-main, penghentian pelayanan bahkan diperkuat dengan tulisan di secarik kertas yang ditempel depan pintu kantor kelurahan Lompio dan kelurahan Dodung.
Tentu saja kondisi ini membuat warga kalangkabut. Mereka mengaku stress karena telah terbiasa dengan pelayanan di tingkat Kelurahan.
“Selama ini kalau baurusan ke Kelurahan torang tinggal minta pengantar sama pak RT. Tapi sekarang ini saya so bingung, soalnya di RT juga dorang so tek layani,” ujar salah seorang warga.
Usut punya usut, ternyata penyebab aksi mogok di dua Kelurahan yakni kelurahan Lompio dan kelurahan Dodung itu karena anggaran operasional yang belum dicairkan dari Kecamatan.
Perkara ini sebenarnya telah beberapa kali dikeluhkan namun hingga kini Camat Banggai, Gusaif Dunggio tidak memberi respon positif.
“Bayangkan pak, sejak awal tahun kami bersabar. Dari Januari belum pernah kami terima dana operasional. Padahal selain kebutuhan kantor, disitu juga ada honor RT dan petugas Syarak (para Imam masjid, red) termasuk ATK, Listrik dan PDAM,” ungkap salah seorang staf di kelurahan Lompio.
Dikatakan, salah satu pertimbangan penghentian pelayanan terutama karena pihak Kelurahan sudah tak sanggup membayar tagihan listrik dan air serta untuk pengadaan alat tulis kantor sementara mereka juga terdesak hutang ke pihak ketiga yang belum terbayarkan.
Belum diketahui alasan mengapa pihak Kecamatan Banggai menahan pencairan dana operasional tersebut namun beberapa sumber menyatakan diduga anggaran Kelurahan telah dialihkan secara sepihak untuk membiayai kegiatan lain di Kecamatan. (Sbt)