READNEWS.ID, PADANGSIDIMPUAN – Bocah penderita pengecilan otak atau Brain Atropy, Ahmad Al Mahdi Muktar (5) di Jalan Sutan Maujalo, Kelurahan Sidangkal, Kota Padangsidimpuan, butuh uluran tangan.
Lembaga Burangir yang konsern memberi perlindungan terhadap perempuan dan anak melalui Tim-nya Juli H Zega, SH, menuturkan terkait perihal bocah penderita pengecilan otak itu.
“Muktar dulu lahirnya dibantu alat vakum ekstrator. Karena kondisinya yang lemah dari dalam kandungan. Kemudian masuk inkubator,” jelas Juli ke awak media, Kamis (2/11) pagi.
Menurut Juli, pada usia 4 bulan, pihak keluarga sempat membawanya ke Kota Medan untuk lakukan scanning. Dan di situlah baru tahu, jika Muktar mengalami pengecilan pada otak secara permanen atau Brain Atropy.
“Dokter spesialis anak terus berikan penanganan kepada Muktar sampai umur 2 tahun,” imbuh Juli.
Selama dua tahun terakhir, lanjut Juli, Muktar tidak pernah lagi mendapat pelayanan medis karena orangtuanya tidak sanggup membayar premi BPJS yang hingga kini tunggakannya telah mencapai Rp3.5 juta.
“Ayahnya hanyalah seorang tukang becak dan ibunya penjual kacang keliling. Sehingga, kondisi keluarga mereka benar-benar memprihatinkan dan butuh uluran tangan,” tandasnya mengakhiri.