READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Kendati ratusan massa dari Aliansi Rakyat Menggugat Perkumpulan Sumut Watch dan Koperasi Tondi Bersama sempat lakukan blokade Jalan, aksi unjuk rasa (Unras) ke PT Samukti Karya Lestari (SKL), bisa berakhir damai, Rabu (18/1).
Aksi Unras ke PT SKL yang sempat diwarnai blokade Jalan di Lapangan Bola, Kelurahan Hutaraja, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ini berakhir dengan damai berkat pengawalan ketat dari personel pengamanan.
Tampak, Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, berdiri di tengah ratusan massa dan personel gabungan, guna memimpin proses mediasi Unras tersebut.
Tiba di lokasi, Kapolres berunding dengan Pengurus Koperasi Tondi Bersama melalui Ali Asmin Pardosi dan Agus Salim Manurung, SH. Tujuan perundingan yaitu, mencari solusi terhadap aksi protes dari masyarakat di Kelurahan Hutaraja.
Adapun tuntutan para demonstran yakni, mereka meminta PT SKL untuk membayar bagi hasil pola kemitraan yang belum atau kurang pembayaran ke Koperasi Tondi Bersama.
Para demonstran juga meminta PT SKL mencabut surat penundaan pelaksanaan kesepakatan bersama yang di keluarkan pada 13 November 2008 ke Koperasi Tondi Bersama. Massa juga minta PT SKL memberi Lahan Plasma pola kemitraan yang merupakan hak milik Koperasi Tondi Bersama.
Menjelang sore, massa memblokir Jalan desa dengan menggunakan besi traktak dan kayu. Selain itu, massa juga meletakkan tikar di tengah Jalan untuk menghentikan kendaraan.
Massa juga menyampaikan protes atas kekecewaan mereka terhadap PT SKL. Atas hal tersebut, Kapolres memimpin pembongkaran blokade Jalan dari massa yang menghalangi akses lintas desa.
Selanjutnya, Kapolres memimpin Apel konsolidasi dengan para personel pengamanan. Dalam arahannya, ia meminta personel, membongkar tenda tratak masyarakat.
Serta, membubarkan aksi Unras massa, karena waktu izin untuk menyampaikan aspirasi hanya boleh hingga pukul 18.00 WIB, sesuai aturan. Namun begitu, Kapolres tetap meminta personel agar menghindari tindakan arogan ke masyarakat.
“Hindari tindakan arogan, harus tegas namun tetap manusiawi,” pesan Kapolres kepada para personel pengamanan.
Usai menerima arahan, para personel pengamanan gabungan dari Polres Tapsel, Batalyon C Brimob Poldasu Sipirok, dan Koramil 01/Batang Toru melakukan pembongkaran tenda tratak milik massa.
Saat membubarkan kerumunan masyarakat, personel pengamanan gabungan menginstruksikan agar masyarakat kembali ke Rumah masing-masing dengan tertib. Usai pembubaran Unras, Kapolres kembali memimpin Apel konsolidasi.
Setelahnya, Kapolres menyampaikan bahwa, pengamanan Unras kali ini berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif. Menurut Kapolres, hal ini berkat upaya-upaya persuasif dan humanis personel gabungan.
“Sehingga, personel bisa memberi pemahaman ke para pengunjuk rasa agar melakukan penyampaian aspirasi dengan tertib dan damai, tanpa tindakan anarkis,” terang Kapolres.
Adapun massa melakukan blokade Jalan, menurut Kapolres, merupakan bentuk protes terhadap PT SKL. Di mana, massa menganggap PT SKL tidak memberikan hak-haknya.
“Personel melakukan pembongkaran tenda tratak dan pembubaran aksi unjuk rasa dengan tegas, namun tetap manusiawi,” tutup Kapolres.